Wednesday, March 17, 2010

Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran PAI Siswa

ABSTRAK

Kata Kunci : Manajemen Kelas, Efektifitas Pembelajaran, PAI

Sistem desentralisasi pendidikan di era sekarang ini memberikan peluang kepada setiap lembaga sekolah untuk meningkatkan kualitas mutu sekolah yaitu dengan mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Sekolah Menengah Negeri 1 (SMK N 1) Batu sebagai lembaga pendidikan ikut merespon dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan mengupayakan kepada setiap guru untuk berkreasi meningkatkan manajemen kelas dengan tepat agar pembelajaran berjalan secara efisien dan efektif. Dengan alasan bahwa kelas merupakan media pertemuan segala komponen pendidikan serta ujung tombak dan juga basis pendidikan. Meskipun SMK Negeri 1 Batu termasuk lembaga sekolah yang berada dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional yang memprioritaskan program Produktif, maka bukan berarti program Normatif yaitu Ilmu Pendidikan Agama harus diabaikan, justru di SMK N 1 Batu ini berusaha meningkatkan kualitas materi PAI dengan tujuan supaya dapat membekali siswa untuk mengembangkan kecerdasan spiritual dan cara bersikap yang baik ketika bergaul di masyarakat.
Konsep Manajemen Kelas ini berusaha untuk memberikan penyelesaian terhadap masalah di kelas, yang cakupannya tidak hanya terbatas pada penyampaian materi saja, akan tetapi mencakup beberapa hal yang menyeluruh untuk mengorganisasi kelas antara lain: pertama kegiatan akademik berupa perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Kedua kegiatan administratif yang mencakup kegiatan procedural dan organisasional seperti penataan ruangan, pengelompokan siswa dalam pembagian tugas, penegakan disiplin kelas, pengadaan tes, pengorganisasian kelas, pelaporan. Jadi konsep manajemen kelas adalah berusaha memberdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif khususnya dalam materi PAI. Berdasarkan pemikiran diatas, penulis tertarik untuk mengambil sebuah judul yaitu: “Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran PAI Siswa (Studi Kasus di SMK N 1 Batu)”.
Berpijak dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang ingin diangkat adalah bagaimana implementasi manajemen kelas dalam rangka meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI di SMK N 1 Batu, Apa faktor yang menghambat manajemen kelas dan usaha-usaha yang dilakukan dalam manajemen kelas sehingga dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI di SMK N 1 Batu.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam permasalahan tersebut diatas adalah untuk mengetahui implementasi manajemen kelas dalam rangka meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI di SMK N 1 Batu, faktor yang menghambat manajemen kelas dan usaha-usaha yang dilakukan dalam manajemen kelas sehingga dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI di SMK N 1 Batu.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisa data digunakan metode deskriptif kualitatif, yakni uraiannya berdasarkan pada gejala-gejala yang tampak. Agar hasil penelitian berjalan dengan baik, maka proses analisa data tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: pertama, reduksi data yaitu penggolongan dan pemusatan data–data yang sudah diperoleh di lapangan untuk mempermudah peneliti dan data yang diperoleh juga valid, kedua penyajian data yaitu mengumpulkan data secara tersusun dengan memberi kemungkinan adanya kesimpulan dan tindakan, ketiga, verifikasi yaitu penarikan kesimpulan yang memberikan analisis data puncak.
Berdasarkan hasil analisa tersebut, maka hasil penelitian tentang manajemen kelas dalam rangka meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI Siswa di SMK Negeri 1 Batu, dapat disimpulkan “bahwa manajemen kelas memang dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI Siswa di SMK Negeri 1 Batu” dan setiap guru PAI terus berusaha untuk meningkatkan manajemen kelas agar dalam pembelajaran siswa terjadi peningkatan.

Monday, March 15, 2010

Peran Kepala Sekolah Dalam Usaha Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam

ABSTRAKSI

Dalam suatu lembaga pendidikan, kepala sekolah memiliki peran yang sangat menentukan maju mundurnya sebuah lembaga pendidikan karena kepala sekolah mempunyai peran yang sangat besar dalam mengembangkan sebuah lembaga pendidikan sebagaimana tercantum dalam UUSPN 2003 Bab II pasal 3, yang berbunyi sebagai berikut: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakn kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan serta bertanggung jawab.

Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, salah satu cara yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu melalui peningkatan mutu pendidikan karena adanya peningkatan mutu pendidikan akan dapat mengikuti perkembangan dunia ilmu pengetahuan bahkan dapat mewarnai dinamika masyarakat.

Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan khususnya pendidikan agama Islam, kepala sekolah harus mengetahui segala perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam lembaganya. Adanya tenaga pengajar yang professional dan yang tidak professional dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan akan mempengaruhi proses belajar mengajar, karena mereka harus mampu mewujudkan tujuan pendidikan dan juga menghasilkan peserta didik yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengadakan penelitian dengan mengambil judul “Peran Kepala Sekolah Dalam Usaha Meingkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam di SMA PGRI Pacekulon Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk”. Dengan rumusan masalah: 1) bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam. 2) bagaimana usaha yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam. 3) faktor apa yang mendukung dan mengahambat dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam. 2) untuk mengetahui usaha-usaha kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam. 3) untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di SMA PGRI Pacekulon Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk.

Untuk pengumpulan data digunakan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan diskriptif kualitatif yaitu menginterpretasikan melalui penjelasan-penjelasan diskripitif sebagai kesimpulan mengenai upaya peningkatan mutu pendidikan di SMA PGRI Pacekulon Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk.

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Kepala sekolah berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan bagi guru dengan mengadakan diskusi, pelatihan-pelatihan, seminar dan sebagainya. Kepala sekolah memperhatikan perkembangan kegiatan siswa pada kegiatan proses belajar mengajar dalam hal ini kepala sekolah melihat langsung yang dipakai oleh guru, buku laporan kegiatan siswa, dan buku absensi siswa. Kepala sekolah juga berusaha melengkapi alat-alat prasarana dan perlengkapan sekolah termasuk media intruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar. Melengkapi buku perpustakaan karena penting bagi perkembangan mutu Pendidikan. Faktor-faktor pendukung dalam meningkatkan mutu pendidikan agam Islam yaitu peran kepala sekolah yang efektif, guru teladan, siswa yang berprestasi dan sumber daya manusia. Adapun faktor penghambat mutu pendidikan agama Islam yaitu sarana dan prasarana serta dana yang kurang mencukupi. Dari hal itulah maka penulis sarankan agar Kepala SMA PGRI Pacekulon Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk terus mengembangkan mutu atau kualitas pendidikan di lembaga yang dipimpinnya, dan kepala sekolah hendaknya memperhatikan factor-faktor yang mendukung maupun yang menjadi penghambat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan agama Islam agar tujuan Pendidikan Nasional bisa terwujudkan.

Kata Kunci: Peran Kepala Sekolah, Mutu Pendidikan Agama Islam.


Sunday, March 14, 2010

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

ABSTRAKSI

Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi berjalan sangat cepat yang mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi hal tersebut pemerintah menetapkan suatu kebijaksanaan untuk meningkatkan mutu pendidikan, pencapaian mutu pendidikan merupakan langkah yang harus dilakukan dengan usaha peningkatan kemampuan profesional yang dimiliki oleh guru, utamanya guru pendidikan agama Islam.

Guru merupakan salah satu komponen dalam proses mengajar. Seorang guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu guru harus memberikan motivasi kepada siswa. Karena motivasi adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sukses tidaknya segala aktivitas siswa dalam belajar. Guru tidak semata-mata mentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi juga sebagai pendidik dan pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntut siswa dalam mengajar. Pengarahan disini dapat dapat berupa memberikan motivasi kepada siswa, karena didalam proses belajar mengajar motivasi memegang peranan yang sangat penting. Motivasi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas belajar. Siswa tidak akan mempelajari sesuatu bila hal itu tidak menyentuh kebutuhannya. Motivasi adalah syarat mutlak dalam belajar. Sering kali terdapat anak yang malas, suka membolos dan sebagainnya. Adapun yang sering terjadi di sekolah-sekolah formal banyaknya siswa yang tidak ikut pelajaran disaat mata pelajaran pendidikan agama Islam yang tidak disenangi sedang berlangsung, hal ini terlihat pada absensi mata pelajaran pendidikan agama Islam ketika sedang berlangsung dan banyaknya siswa yang malas untuk belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam. Dengan demikian guru pendidikan agama Islam tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk mendorong agar siswa bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya.

Berangkat dari latar belakang tersebut maka permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu bagaimana motivasi belajar pendidikan agama Islam siswa di SMK Negeri 1 Bangkalan, upaya apa yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pendidikan agama Islam, faktor-faktor apa yang dapat menimbulkan motivasi belajar pendidikan agama Islam, dan faktor-faktor yang menghambat motivasi belajar pendidikan agama Islam. Mengacu pada kontek penelitian tersebut, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar pendidikan agama Islam siswa di SMK Negeri 1 Bangkalan, untuk mengetahui Upaya Guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan motivasi belajar siswa, untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat motivasi belajar siswa.

Penelitian yang penulis lakukan adalah termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Dan dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan interview. Sedangkan untuk menganalisisnya, penulis menggunakan tekhnik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya.

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis dapat disampaikan bahwa pertama motivasi belajar siswa terhadap pendidikan agama Islam yaitu cukup baik, hal ini terlihat dari kedisiplinan siswa ketika pelajaran pendidikan agama Islam dan siswa hampir tidak ada yang membolos ketika pelajaran pendidikan agama Islam. Kedua upaya yang dilakukan oleh guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pendidikan agama Islam digolongkan menjadi tiga yaitu: motivasi tinggi, motivasi sedang, dan motivasi rendah. Adapun motivasi tinggi upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan mengadakan kompetisi, dan memberikan angka. Sedangkan kepada motivasi sedang yaitu memberikan tugas, mengadakan ulangan, dan memberikan angka, adapun pada motivasi rendah dengan memberikan ganjaran berupa hadiah dan pujian, menumbuhkan minat dan menjelaskan tujuan akhir. ketiga Adapun faktor-faktor yang menimbulkan motivasi itu ada dua yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor dari dalam diri seseorang, adapun yang termasuk dalam faktor intrinsik antara lain adanya kebutuhan dan mempunyai cita-cita. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang dapat menimbulkan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang. Adapun yang termasuk dalam faktor ekstrinsik antara lain: adanya ganjaran terhadap siswa yang berhasil, adanya hukuman yang diberikan kepada siswa yang melanggar peraturan, dan mengadakan kompetisi baik kompetisi individu maupun kelompok. Keempat Adapun faktor-faktor yang mengahambat motivasi belajar siswa sangat bervariasi. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 1 Bangkalan bahwasanya faktor-faktor yang mengahambat motivasi belajar siswa anatara lain adanya pengaruh dari teman, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa dan kondisi keluarga dari siswa itu sendiri. Kalaupun masih ada alternative lain yang mungkin lebih baik dari apa yang telah disampaikan atau ditulis dalam skripsi ini, maka hal ini dapat dijadikan sebagai masukan atau tambahan agar skripsi ini lebih sempurna.

Kata Kunci : Upaya Guru PAI , Motivasi Belajar PAI


Saturday, March 13, 2010

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis kompetensi (KBK) dalam meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam (PAI)

ABSTRAKSI

Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan baik dalam kehidupan dalam keluarga atau bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kondisi pendidikannya. Di Indonesia telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenjang pendidikan tetapi usaha tersebut masih banyak mengalami kendala, terutama dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Madrasah. Peningkatan mutu pendidikan di madrasah sangat terkait dengan upaya perbaikan. Perbaikan tersebut dilakukan dalam bentuk pembaharuan kurikulum disesuaikan dengan perkembangan dunia Global. Seperti kurikulum 1994 yang berbasis materi diganti dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang berorientasi pada pencapaian-pencapaian kompetensi.

Mendesain kurikulum pendidikan dalam konteks kekinian memang sebuah tuntutan yang mutlak dilakukan. Berangkat dari tujuan dampak Globalisasi terhadap sendi-sendi kehidupan memeng cukup menghawatirkan bagi generasi bangsa. Kalau kurikulum pendidikan saat ini masih terhegemoni oleh paradikma lama, berarti pendidikan belum melihat kebutuhan masyarakat akan output pendidikan yang berorientasi pada siswa yang memiliki kompetensi. Salah satu lembaga pendidikan yang resah terhadap keadaan tersebut adalah MTs Surya Buana Malang. Keresahan tersebut diwujudkan melalui Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini mengantarkan peneliti yang berjudul Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dalam meningkatkan Mutu pendidikan Agama Islam (PAI) di MTs Surya Buana Malang.

Kajian dan pembahasan skripsi ini bertujuan untuk 1. Mengetahui bagaimana Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam (PAI) di MTs Surya Buana Malang.2. Faktor apa yang secara sistematis terkait dengan Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam (PAI) di MTs Surya Buana Malang.Agar tujuan tersebut tercapai dengan baik dan sempurna, maka penulis atau peneliti menggunakan pendekatan literatur dan kajian empiris atau penelitihan lapangan.

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan alat analisis deskriptif kualitatif, di mana data-data yang telah dihasilkan baik secara teoritis maupun empiris disajikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat secara benar dan jelas sesuai dengan proses yang terjadi di lapangan. Selain itu, penelitihan metode kualitatif dengan jelas studi kasus ini menggunakan tiga tekhnik pengumpulan data yaitu: 1) wawancara, 2) observasi, 3) dokumentasi.

Hasil penelitihan ini menunjukkan bahwa guru PAI terus mengupayakan peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui kurikulum berbasis kompetensi(KBK). Pelaksanaan tersebut dilakukan melalui berbagai hal yang terkait dengan pengajaran, yaitu meliputi pembuatan buku mata pelajaran,pembuatan modul, evaluasi silabus, pelaksanaan balajar responsif, pembiasaan praktek ibadah, peleksanaan MGMPAI. Selain itu pelaksanaannya dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, workshop, dan seminar. Pelaksanaan tersebut ditunjang oleh program kerja waka kurikulum yanh sangat mendukung terhadap pelaksanaan KBK, serta Kepala Sekolah yang perduli terhadap kebutuhan sarana dan prasarana. Pelaksanaan dari segi sarana prasarana meliputi pembuatan bengkel belajar, penyediaan media dan fasilitas belajar yang mencukupi, penambahan buku perpustakaan. Pelaksanaan tersebut ternyata masih kurang bagi guru PAI di MTs Surya Buana Malang, untuk itu guru PAI di MTs Surya Buana Malangterus mengusahakan dan melengkapinya. Terdapat permasalahan dalam peleksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam meningkatkan mutu oleh guru PAI meliputi adanya guru PAI yang statis serta adanya jabatan guru yang tidak tetap.

Kesimpulannya adalah bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dalam Meningkatkan Mutu PAI dengan segala perangkat yang dibutuhkan, walaupun masih terdapat penataan dan pembaharuan mengenai kekurangan yang ada pelaksanaan tersebutakan semakin mantap dengan kerjasama masyarakat sekolah dan komotmen guru PAI untuk selalu meningkatkan kualitas dan inovasi pendidikan.


Friday, March 12, 2010

Eksistensi Kelompok Bermain Dalam Mengembangkan Keberagamaan Anak

ABSTRAKSI

Kata Kunci (Key word): Kelompok Bermain, Keberagamaan Anak.

Pendidikan agama harus diberikan sejak kecil atau ketika masa kanak-kanak, karena masa kanak-kanak sebagai salah satu tahap yang dilalui manusia sebelum menjadi dewasa memiliki potensi yang sangat penting dalam pembentukan pola kepribadian seseorang. Selain itu pendidikan yang diberikan pada masa kanak-kanak memiliki pengaruh yang sangat besar sebab pendidikan tersebut cenderung akan terbawa terus dalam proses kehidupan anak selanjutnya. Karena itu pemberian pendidikan agama harus dimulai sejak masa itu.

Permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana upaya kelompok bermain Hajjah Mariyam Batu dalam mengembangkan keberagamaan anak?, (2) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kelompok bermain Hajjah Mariyam dalam mengembangkan keberagamaan anak?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan kelompok bermain Hajjah Mariyam dalam mengembangkan keberagamaan anak, (2) Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kelompok bermain Hajjah Mariyam dalam mengembangkan keberagamaan anak.

Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif, dimana data-data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang dapat diamati. Sedangkan jenis penelitiannya adalah studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif, mendalam dan komprehensip tentang latar belakang, sifat-sifat (karakter) yang khas dari suatu kasus. Untuk pengumpulan data dalam skripsi ini digunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Dan data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan mengunakan metode deskriptif analisis dan kajian isi.

Penelitian dilaksanakan di kelompok bermain Hajjah Mariyam Batu dikarenakan kelompok bermain ini mengunakan pola pendekatan pendidikan Islami. Disini anak diarahkan, dibimbing dan dikembangkan sikap, kepribadian, kecerdasan, dan bakatnya berdasarkan nilai-nilai yang ada pada ajaran agama Islam.

Dari penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Dalam mengembankan keberagamaan anak di kelompok bermain Hajjah Mariyam ini banyak sekali upaya-upaya yang dilakukan antara lain: memberikan jadwal pemberian materi agama dan selalu menyisipkan pesan-pesan keagamaan dalam setiap kali kegiatan belajar mengajar berlangsung, Memberikan jadwal materi yang bervariasi, Selalu membiasakan anak untuk membaca doa ketika akan melakukan kegiatan, belajar doa-doa sehari-hari dan belajar surat-surat pendek, mengadakan peringatan PHBN dan PHBI, dan melakukan evaluasi atau penilaian untuk mengetahui perkembangan yang terjadi pada anak. Dari upaya-upaya yang dilakukan kelompok bermain Hajjah Mariyam ini anak didik telah banyak mengalami kemajuan dalam perkembangan keagamaannya antara lain: anak mulai mengenal dan hafal surat-surat pendek dan doa-doa kegiatan sehari-hari, bisa mengaplikasikan hasil belajarnya di kelompok bermain ketika di rumah, dan memperoleh banyak pengetahuan tentang agama di kelompok bermain, (2) faktor-faktor pendukung Kelompok Bermain Hajjah Mariyam dalam mengembangkan keberagamaan anak antara lain ada dari pihak pendidik, keluarga, teman sebaya, dan juga dari masyarakat.


Thursday, March 11, 2010

PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN PONDOK MODERN

ABSTRAKSI

Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan, diakui mempunyai andil yang cukup besar di dalam membesarkan dan mengembangkan dunia pendidikan. Pondok pesantren juga dipercaya dapat menjadi alternatif bagi pemecahan berbagai masalah pendidikan yang terjadi pada saat ini. Pondok pesantren yang ada sekarang pada umumnya telah mengalami perubahan dari dampak modernisasi. Dengan semakin beranekaragam sumber-sumber belajar baru, dan semakin tingginya dinamika komunikasi antara sistem pendidikan pondok pesantren dan sistem yang lain, maka santri dapat belajar dari banyak sumber.

Salah satu bentuk perubahan pengelolaan pondok pesantren adalah munculnya pondok pesantren modern, yang menggabungkan antara unsur-unsur pendidikan Islam tradisional yang identik dengan kitab-kitab klasik dengan pendidikan Islam modern yang menggunakan sistem dan metode yang modern. Salah satu pondok pesantren yang menggunakan sistem pendidikan pondok modern adalah PM Al-Rifa’ie yang terletak di Gondanglegi Malang. Dari sinilah penulis ingin mengadakan penelitian di PM Al-Rifa’ie dengan judul Pengembangan Sistem Pendidikan Pondok Modern Dalam Meningkatkan Profesionalisme Santri.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan sistem pendidikannya, untuk mengetahui kendala yang mempengaruhi peningkatan profesionalisme santri, untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh PM Al-Rifa’ie dalam meningkatkan profesionalisme santri

Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Dan dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode observasi, interview dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat sebenarnya.

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis dapat disampaikan di sini bahwasanya strategi pengembangan sistem pendidikan yang dilakukan PM Al-Rifa’ie dalam meningkatkan profesionalisme santri adalah: melalui program pendidikannya yang terdiri dari pendidikan formal dan pendidikan agama, sistem organisasi yang teratur di pondok modern Al-Rifa’ie, perekrutan karyawan, program pengembangan kurikulum. Sedangkan faktor kendalanya adalah faktor tenaga pengajar, faktor santri/siswi, faktor wali santri/siswi, faktor organisasi, dan faktor lingkungan. Dan upaya yang dilakukan oleh PM Al-Rifa’ie dalam meningkatkan profesionalisme santri adalah: menyediakan fasilitas pendidikan dan fasilitas lainnya yang mendukung secara memadai, memberikan pembekalan life skill melalui kegiatan ekstrakurikuler, mengadakan diklat dan pelatihan ataupun seminar bagi semua guru baik guru formal, guru diniyah maupun guru murottil qur’an, dan pelatihan, diklat dan seminar bagi para santri.

Adapun saran yang penulis berikan untuk PM Al-Rifa’ie adalah: hendaknya memperhatikan masukan-masukan gagasan dari berbagai pihak. Keterbukaan pondok ini akan mengantarkan lembaga ini mampu berdialog dengan realitas kultural dan sosial dengan gaya yang makin luas. Upaya-upaya menyelami pembaharuan tidak lagi diukur dari norma-norma fiqhiyah yang kaku, tetapi mulai dilihat dari konteks budaya yang berkembang di sekitarnya. Harus sering melakukan studi banding atau karya wisata untuk dapat melakukan perbandingan dengan pondok pesantren yang lain sehingga dapat meniru yang lebih baik tanpa menghilangkan yang sudah ada yang baik. Meskipun berbasis pondok pesantren yang materi agamanya lebih banyak namun dalam kenyataannya pendidikan di PM Al-Rifa’ie hanya menekankan pada segi kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik dan mengenyampingkan pendidikan afektif. Maka PM Al-Rifa’ie harus mulai menekankan pendidikan afektif ini. Sebab pendidikan afektif sangat sulit dibanding dengan kedua pendidikan lainnya. Kalaupun masih ada alternatif lain yang mungkin lebih baik dari apa yang telah disampaikan atau ditulis dalam skripsi ini, maka hal itu dapat dijadikan sebagai masukan atau tambahan agar skripsi ini terus berkembang dan tidak berhenti sampai di sini.

Kata Kunci : Pondok Modern, Profesionalisme Santri


Wednesday, March 10, 2010

REMEDIAL TEACHING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

ABSTRAKSI

KATA KUNCI: Remedial Teaching , Prestasi Belajar, Qur’an Hadits

Dalam usaha meningkatkan proses pembelajaran khususnya kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar atau yang memerlukan bantuan dalam mempelajari suatu pelajaran Agama dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dicantumkan pada Pendidikan Agama Islam yang salah satunya mata pelajarannya adalah Qur’an Hadits yang berisi tentang pemahaman tentang kaidah-kaidah ilmu Tajwid bacaan Al-Qur’an dan Hadits-Hadits pilihan yang menjadi materi dalam pelajaran di Madrasah Tsanawiyah. Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kediri sebagai lembaga pendidikan yang tetap ingin meningkatkan kualitas keilmuan dan belajar siswa dan peran serta dari semua pihak, maka Madrasah Tsanawiyah di nobatkan sebagai Madrasah terbaik tingkat nasional. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pihak kurikulum adalah meningkatkan program Remedi dan Pengayaan sebagai usaha meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada siswa kelas VII dan kelas VIII yang telah menerapkan program remedi pada Mata pelajaran Qur’an Hadits. Jadi dalam hal ini guru berperan aktif dalam meningkatkan proses pembelajaran dalam menghasilkan siswa yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh guru. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul: Remedial Teaching dalam Meningkatkan Prestasi Belajar pada Mata pelajaran Qur’an Hadits (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kediri)

Berdasarkan latar belakang diatas,maka permasalahan yang ingin diangkat yaitu bagaimana pelaksanaan Remedial Teaching pada mata pelajaran Qur’an Hadits di MTsN 2 Kediri, Faktor-faktor apa yang menghambat pelaksanaan Remedial Teaching pada Mata pelajaran Qur’an Hadits dan Usaha-usaha yang ditempuh oleh guru mata Mata pelajaran Qur’an Hadits dalam mengatasi faktor yang menghambat pelaksanaan Remedial Teaching pada mata pelajaran Qur’an Hadits di MTsN 2 Kediri.

Penelitian terhadap Remedial Teaching dalam meningkatkan prestasi belajar ini, dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan konsep Remedial Teaching di MTsN 2 Kediri. Dengan tujuan tersebut maka penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Analisa deskriptif merupakan alat analisa untuk menggambarkan bagaimana obyek penelitian, yaitu pelaksanaan Remedial Teaching dalam meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Qur’an Hadits. Agar hasil penelitian berjalan dengan baik, maka proses analisa data dilakukan langkah sebagai berikut: pertama, reduksi data yaitu pemilihan, pemusatan data “kasar” yang diperoleh dari lapangan agar data yang diperoleh valid, kedua penyajian data yaitu mengumpulkan informasi yang diperoleh dengan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. ketiga, verifikasi yaitu penarikan kesimpulan yang merupakan analisis data puncak.

Dengan menggunakan metode penelitian seperti yang dijelaskan diatas, maka hasil penelitian tentang Remedial Teaching dalam meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Qur’an Hadits sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi tidak semua guru menerapkan Remedial Teaching dalam pembelajaran Qur’an Hadits yaitu pada kelas 3 yang belum sepenuhnya menggunakan KBK. Dan pada guru yang mengajar dikelas VII dan VIII sudah mulai menerapkan Remedial Teaching. Melihat proses tersebut terus berjalan, maka secara umum pelaksanaan Remedial Teaching dalam meningkatkan prestasi belajar di MTsN 2 Kediri dapat dikategorikan berjalan dengan baik.


Tuesday, March 9, 2010

STUDI TENTANG KORELASI BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SEKOLAH BAGI SISWA

ABSTRAKSI

Mengingat bahwa pendidikan di lingkungan keluarga merupakan salah satu dari tri pusat pendidikan dan yang terutama, maka suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam bidang pendidikan bukan hanya bagaimana membesarkan anak menjadi orang tua, melainkan kesadaran orang tua terhadap pendidikan dan bimbingan anak guna mencapai kedewasaan rohani dan jasmaniahnya yang merupakan langkah awal dari tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Penulisan ini secara teoritis mengetengahkan tentang bimbingan orang tua dan korelasinya dengan aktivitas belajar anak di sekolah. Adapun tujuan penelitiannya, untuk mengetahui ada tidaknya dan sejauh mana korelasi antara keduanya. Masalah-masala yang dituangkan menyangkut: Adakah korelasi antara bimbingan orang tua dalam memberikan motivasi, mengatur waktu dan menyediakan fasilitas belajar dengan aktivitas sekolah. belajar anak di sekolah.

Penelitian ini ditujukan pada 20 anak kelas I dan II MTs Miftahul Ulum Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep dengan menggunakan teknik quota proporsional stratified random sampling. Sedangkan pengumpulan data dengan menggunakan metode angket sebagai metode primer, aedangkan interview dan observasi sebagai metode pelengkap. Hasil penelitian dianalisa dengan metode statistik melalui analisa Yule’s Q.

Oleh sebab itulah maka keterlibatan orang tua di dalam segala aktivitas belajar anak sangat dibutuhkan bila menginginkan anak aktif dan berprestasi dalam belajar, khususnya di sekolah. Keterlibatan itu diharapkan sebagai bimbingan bagi anak dalam menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan anak dapat beraktivitas sendiri secara optimal. Kemudian untuk mencapai prestasi belajar yang gemilang, maka disarankan agar para orang tua hendaknya meningkatkan bimbingan terhadap anak dan menjalin kerja sama yang baik dengan pengasuh di sekolah.


Wednesday, February 10, 2010

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH TELLER DENGAN MODEL SIMULASI PADA BANK JATIM CAB Dr. SOETOMO DI SURABAYA

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan berbagai macam kiat bank-bank yang ada berupaya agar menarik minat para nasabah dan tetap hidup dalam roda perekonomian di tanah air.

Bank Jatim cabang Dr. Soetomo di Surabaya adalah salah satu dari cabang PT. Bank Pembangunan Daerah Jatim yang terletak di jalan Prof. Dr. Moestopo –surabaya yang sampai sekarang tetap hidup dan jumlah nasabahnyapun semakin meningkat. Pemberian pelayanan terhadap nasabah dapat di berikan selama 5 jam yaitu antara pukul 08.00 – 14.00 wib.

Karena jumlah nasabah yang semakin meningkat pada Bank Jatim cabang Dr. Soetomo di Surabaya maka timbullah antrian. Apalagi jumlah teller di Bank Jatim Cabang Dr. Soetomo di Surabaya kurang memadai, seperti pada saat terjadi transaksi pengambilan yang menggunakan uang tunai cukup banyak. Selain itu banyak juga diantara nasabah yang antri ternyata bukan melakukan transaksi tetapi hanya melihat jumlah uang yang ada dalam buku tabungan tersebut, Sehingga nasabah yang menunggu dalam antrian dan akan berhubungan lansung dengan teller tersebut akan merasa kecewa (tidak puas) dengan pelayanannya.

Dari permasalahan yang terjadi dapat di pecahkan dengan menggunakan model simulasi (program simul8), dimana dengan model ini kita dapat merancang model yang lebih optimal dari system nyata yakni system teller pelayanan nasabah.

Diharapkan dengan model simulasi tersebut dapat di temukan jumlah teller pelayanan nasabah yang optimal pada Bank Jatim Cabang Dr. Soetomo di Surabaya sehingga tidak terjadi antrian yang panjang dan lama serta nasabahpun merasa puas dengan pelayanan yang di berikan oleh Bank Jatim Cabang Dr. Soetomo di Surabaya dan tidak berpaling ke bank lain.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian latar belakang tersebut di atas maka permasalahan yang di hadapi oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jatim saat ini adalah:

Berapa jumlah teller yang optimal, sehingga kegiatan transaksi pada saat ramai tidak menimbulkan antrian panjang”

I.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan yang di lakukan lebih terarah dan tidak menyimpang dari tujuan yang di tetapkan maka perlu di buat batasan-batasan yang di perlukan dalam pemecahan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian di lakukan 1 bulan pada tanggal 1-30 maret 2007

2. Pengamatan dilakukan pada waktu sibuk, yaitu antara pukul 08.00-14.00 WIB.

3. Pengukuran data tingkat kedatangan di mulai dari nasabah masuk dalam system antrian

4. Pengukuran data waktu pelayanan di mulai dari lamanya waktu yang di perlukan untuk persiapan pelayanan di tambah lamanya waktu pelayanan.

5. Penelitian hanya untuk menghitung waktu kedatangan data waktu pelayanan sehingga dapat di ketahui jumlah nasabah yang datang dan jumlah selesai tiap satuan waktu.

6. Perhitungan biaya dalam penambahan jumlah teller tidak termasuk dalam penelitian.

I.4 Asumsi

Berdasarkan Batasan masalah yang ada maka asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Tiap nasabah selalu menuju jumlah antrian terpendek

2. Sumber populasi kedatangan nasabah tidak terbatas.

3. Tersedia area untuk penambahan fasilitas pelayanan

I.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin hendak di capai dari penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah teller yang optimal sehingga kegiatan transaksi pada saat ramai tidak menimbulkan antrian yang panjang

I.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan perbandingan teori antrian yang di terapkan oleh perusahaan, dan merupakan saran kepada pihak perusahaan mengenai antrian yang dapat di gunakan pada masa yang akan datang.

2. Bagi Universitas pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Sebagai perbendaharaan perpustakaan dan di harapkan bisa bermanfaat bagi mahasiswa yang melakukan penelitian yang dengan permasalahan yang sama.

3. Bagi mahasiswa

Dapat menerapkan teori yang di peroleh selama studi untuk memecahkan masalah yang terjadi pada dunia industri yang sebenarnya.

I.7. Sistematika Penulisan

Sistematika tugas akhir adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang penulisan, batasan masalah, perumesan masalah, tujuan penelitian, asumsi, manfaat pemecahan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II TINJUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi teori-teori yang mendukung dalam menyelesaikan permasalahan yang ada serta metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan pengolahan dan analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini hingga pembahasannya.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi pengolahan data, kemudian data yang telah diolah tersebut dianalisis untuk menperoleh hasil yang diharapkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan pembahasan serta saran yang ditunjukan untuk perusahaan, berkaitan dengan permasalahan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Tuesday, February 9, 2010

ANALISIS MANAJEMEN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) BERBASIS ISO 9001 : 2000 DI PT. SWABINA GATRA (SEMEN GRESIK GR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia industri yang semakin cepat menyebabkan semakin kompleknya aktivitas yang dilakukan oleh manusia, hal ini menuntut para pemimpin perusahaan agar semakin berhati-hati dalam menyusun rencana dan tindakan yang diambil dalam bersaing dengan perusahaan lain untuk memasarkan produk/jasanya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain adalah dengan meningkatkan kualitasnya. Kualitas tidak hanya pada produk/jasa yang kita buat tetapi kualitas manajemen perusahan juga sangat berarti dan menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk memesan produk/jasa.

PT. SWABINA GATRA (SEMEN GRESIK GROUP) GRESIK yang beroperasi di Jl. RA. Kartini Gresik yang bergerak di bidang industri dan jasa Cleaning Service, Supply tenaga kerja, Biro Perjalanan & Wisata, Penyewaan kendaraan dan Produsen Air Minum Dalam Kemasan ”SWA” selalu memperhatikan keinginan pelanggan. Selain adanya penerapan juga mendapatkan sertifikasi internasional dari badan organisasi ISO 9001:2000, agar dapat merencanakan strategi perusahaan yang baik sehingga dapat melakukan pelayanan terbaik pada pelanggannya yang nantinya dapat mencapai profit lebih tinggi.

Dengan adanya penerapan berdasarkan pendekatan ISO 9001 : 2000 diharapkan dapat memberi manfaat bagi perusahaan untuk mendapatkan pengakuan yang baik di mata internasional sehingga dapat meningkatkan image perusahaan dimata konsumen yang secara tidak langsung mempengaruhi peningkatan hasil dari penjualan, dan membantu perusahaan untuk lebih melaksanakan sistem manajemen mutunya secara efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan produk yang berkualitas.

Sertifikasi ISO 9001 : 2000 adalah suatu standart internasional untuk sistem manajemen kualitas yang berfokus pada proses dan kepuasan pelanggan, Oleh karena itu PT. SWABINA GATRA (SEMEN GRESIK GROUP), GRESIK adalah perusahaan yang menyadari akan pentingnya sertifikasi ISO tersebut, untuk itu penulis merasa tertarik mengadakan penelitian ini.

PT. SWABINA GATRA khususnya pada bidang usaha Produsen Air Minum Dalam Kemasan ”SWA” telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 dari badan sertifikasi. Sertifikat ini mempunyai tenggang 5 tahun, sejak tahun 2003 PT. SWABINA GATRA telah mendapatkan sertikat ini. Hal ini membuktikan bahwa manajemen kualitas di bidang industri Air Minum Dalam Kemasan ”SWA” ini sudah baik.

Dengan adanya hal ini maka penulis melakukan analisis untuk mengetahui sejauh mana penerapan dari standard ISO 9001:2000 pada saat ini, sehingga perusahaan bukan hanya memiliki prosedur yang terdokumentasi seperti yang disyaratkan dalam ISO 9000 tetapi juga mutu yang terkendali sesuai dengan persyaratan dalam elemen ISO 9000, sehingga pada tahun berikutnya perusahaan ini masih tetap bisa mempertahankan sertifikat ISO 9001: 2000.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian tugas akhir ini secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :

“ Bagaimana sistem manajemen mutu di PT. Swabina Gatra (Semen Gresik Group), Gresik khususnya bidang industri AMDK yang menggunakan standart ISO 9001 : 2000 untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.”

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih tepat sasarannya maka untuk menganalisa penelitian ini diperlukan batasan-batasan sebagai berikut :

  1. Penelitian dilakukan pada karyawan yang telah bekerja di perusahaan minimal selama enam bulan.
  2. Pengukuran akan menggunakan sepenuhnya konsep dan prosedur yang ada pada sistem manajemen mutu terutama yang mengenai Quality Mangement serta panduan ISO 9001 versi 2000.
  3. Penelitian dilakukan pada bidang industri Air Minum Dalam Kemasan “SWA”.

1.4 Asumsi-asumsi

Asumsi yang digunakan untuk penelitian ini adalah :

  1. Responden dianggap cukup memahami pertanyaan dari elemen-elemen kuisioner.
  2. Saat penelitian dilakukan perusahaan berjalan dalam keadaan normal.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kondisi sistem manajemen mutu perusahaan dengan kriteria yang ditetapkan pada ISO 9001 : 2000.

2. Untuk mengidentifikasi nilai dari seluruh elemen ISO yang harus dilakukan perbaikan oleh perusahaan.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan khususnya pada pengukuran performansi perusahaan dilihat dari sudut pandang persepsi karyawan terhadap organisasi.

2. Bagi Universitas

Dapat digunakan untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang penerapan Total Quality Management dan ISO 9001:2000 bagi mahasiswa, dan juga dapat dijadikan sebagai tambahan referensi perpustakaan.

3. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian ini penulis dapat belajar dan memberikan pengetahuan tentang penerapan Total Quality Management berdasarkan ISO 9001:2000,dan mengimplementasikan pendidikan yang didapat di perguruan tinggi.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, sistematika penulisan diusahakan berurutan berdasarkan pelaksanaan penelitian antara lain sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi penjelasan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, asumsi, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisi ringkasan dari teori-teori Total Quality Management (TQM) dan ISO 9001:2000 yang mendukung proses pengerjaan penelitian dengan mencantumkan sumber-sumber pustaka.

BAB III : METODE PENELITIAN

Menjelaskan tentang langkah-langkah pengerjaan yang ditulis secara detail sehingga dapat memberikan tuntunan dalam pengerjaan penelitian ini.

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Berisikan pengumpulan data, pengolahan data, dan pembahasan terhadap data yang diolah.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan yang didapat dari hasil analisa data kinerja perusahaan dengan penerapan TQM berdasarkan ISO 9001:2000 dan saran mengenai tindak lanjut sebagai hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Monday, February 8, 2010

pengukuran menggunakan DEA dengan model Variable Return to Scale (VRS) dan Constant Return to Scale (CRS)

ABSTRAKSI



Indikator keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya perolehan laba, baik itu perusahaan yang menghasilkan barang maupun perusahaan jasa. Di perusahaan jasa apabila pelanggan/konsumen tidak puas dengan pelayanan yang diberikan, maka merek akan beralih ke perusahaan lainnya. Oleh karena itu dengan semakin banyaknya perusahaan jasa menyebabkan persaingan semakin ketat, dan perusahaan – perusahaan tersebut mulai memperhitungkan bagaimana cara pelayanan yang efisien terhadap para pelanggan/ konsumennya.


Tours & travel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa khususnya jasa transportasi dan pariwisata, dimana perusahaan – perusahaan tersebut lebih mengutamakan kepuasan para pelanggan yaitu dengan memberikan pelayanan yang terbaik. Perusahaan – perusahaan tersebut meliputi PT. Wicaksono Suryo, PT. Parkit Mas Lintas Raya, PT. Prima Wisata 1, dan PT. Prima Wisata 2. Perusahaan – perusahaan tersebut mengalami ketidakefisienan terhadap masalah tenaga kerja, dikarenakan banyaknya tenaga kerja yang menganggur .


Pada penelitian ini digunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA), dimana DEA ini merupakan model pemrograman linier yang berbasis pada pengukuran efisiensi relatif suatu unit dengan menggunakan banyak input dan banyak output. Input dan output yang digunakan dalam penelitian yang dianggap mempengaruhi efisiensi, dihasilkan dari perhitungan dengan menggunakan tool SPSS 11.00.


Dari pengukuran menggunakan DEA dengan model Variable Return to Scale (VRS) dan Constant Return to Scale (CRS) dengan menggunakan software Lindo akan didaptkan nilai Technical Efficiency (TE) den Scale Efficiency (SE) yang akan mengindikasikan perusahaan Tours & Travel mana yang efisien (nilai TE = 1) dan yang inefisien (nilai TE = <1),>Slack variable dari perusahaan yang inefisien yang akan menunjukkan nilai tiap input dan output yang agar dapat tercapai kondisi perusahaan yang efisien. Dari penelitian didapatkan hasil bahwa perusahaan tours & travel yang inefisien adalah PT. Prima Wisata 1 dengan nilai efisiensi relatif sebesar 0,7314106.


Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency

Sunday, February 7, 2010

Bagaimana cara merancang suatu Sistem Informasi Manajemen Personalia sehingga memudahkan kinerja perusahaan untuk mendapatkan informas iyang cepat, re

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia yang semakin mengglobal seperti saat ini yang ditandai denagn adanya pasar bebas yang memiliki iklim kompetisi yang sangat ketat di segala bidang usaha, baik di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Dengan adanya barang atau jasa yang masuk ke dalam negeri dengan bebas tanpa adanya hambatan sedikitpun. Hal ini meyebabkan persaingan antar produsen agar berlomba – lomba untuk mendekatkan diri kepada konsumen entah itu dengan peningkatan kualitas memperbanyak promosi dan lain – lain.

Perusahaan yang banyak tumbuh belakangan ini menjadikan perusahaan harus mampu bersaing daam segala hal, termasuk perbaikan sarana – sarana pendukung serta bagaimana mampu bersaing dengan perusahaan lain. Mendekatkan diri kepada konsumen bisa dengan berbagai cara seperti peningkatan kualitas, penyebaran promosi di media – media hingga memasarkan produk pada perusahaan – perusahaan retail yang sekarang ini sedang berkembang pesat dewasa ini. Dengan memasarkan produk pada perusahaan retail maka produsen akan semakin lebih dekat dengan konsumen dan dapat mengetahui tingkat persaingan dengan perusahaan lain yang mengusung produk yang sama.

Dengan banyaknya pusat perbelanjaan, maka sebagai salah satu industri yang paling dinamis saat ini, pemilik bisnis retail, terutama yang berbasis toko (store based retailing), harus mampu mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam pasar dan dengan tanggap mengadaptasinya pada bisnis mereka sehingga selalu sesuai dengan life style. Bentuk dan konsep-konsep baru serta ide-ide kreatif mengenai bagaimana berbelanja dengan lebih nyaman dan menyenangkan dengan lokasi mudah dicapai dan memiliki point of interest bagi konsumen patut dipertimbangkan. Bentuk desain yang unik akan membantu para pemilik untuk dapat secara kreatif menciptakan suasana toko yang “teatrikal” bagi para pengunjung. Sebuah pengelolaan yang mengintegrasikan desain interior, pilihan barang, konsep toko dan strategi penjualan,

Saat ini, para pengusaha retail itu sedang giat-giatnya melirik perkembangan TI demi meningkatkan kinerja bisnis mereka. TI nampaknya sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis. Tapi untuk saat ini, mereka lebih memilih teknologi yang diklaim sudah terbukti meningkatkan keuntungan perusahaan retail itu. perusahaan retail diklaim untuk menghasilkan perbaikan finansial, operasional, bisnis strategi nyata dan rancangan concept-to-market lebih cepat. Untuk itu disediakan aplikasi merchandising dan supply chain and store yang dapat dipadukan dengan software enterprise, middleware, dan perangkat aplikasi Oracle lainnya

PT. RAYAN PRATAMA ABADI adalah salah satu perusahaan retail di Surabaya yang menjual jasa kepada perusahaan untuk memasarkan dan mengenalkan produk mereka pada market share atau konsumen. Sebagai perusahaan retail.kelancaran operasi dan kejelasan hubungan status karyawan sangat penting untuk kelancaran sebuah sistem kerja yang efisien.

Penelitian pada perusahaan ini dilakukan untuk memperjelas sebuah sistem yang memperjelas hubungan, status, masa kerja, upah kerja yang didapatkan serta data- data tentang karyawan lainnya. Data yang didapatkan pada dari perusahaan kita masukan dalam sebuah data base yang setiap saat dapat di akses dan diambil datanya..

Akan tetapi Sistem Informasi yang ada telah ada masih mempunyai banyak kekurangan. Masih banyak proses bisnis dari sebuah Perusahaan yang belum dijalankan. Salah satu contohnya adalah tidak adanya fasilitas yang memberikan informasi kepada operator bahwa sebuah data sedang dicari tidak ada..

Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis akan membuat sebuah Sistem Informasi Manajemen yang merupakan sebuah perbaikan dari sistem yang telah ada. dalam penelitian ini penulis akan membuat sebuah Sistem Informasi perusahaan yang merupakan sebuah perbaikan dari sistem yang telah ada. Dengan adanya system yang baru ini diharapkan mampu memperlancar semua operasi dari sebuah peruasahaan.

Sehingga Dengan adanya sistem yang baru ini diharapkan mampu memperlancar semua operasi dari sebuah perusahaan Karena salah satu solusi untuk menangani kendala-kendala tersebut adalah dengan menggunakan aplikasi basis data yang diintegrasikan dengan tampilan berbasis database untuk menyediakan informasi dan reservasi secara terpadu. Selain itu, aplikasi tersebut juga melakukan pengolahan data yang menghasilkan beberapa laporan yang dapat digunakan secara internal untuk manajemen perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan Bagaimana cara merancang suatu Sistem Informasi Manajemen Personalia sehingga memudahkan kinerja perusahaan untuk mendapatkan informas iyang cepat, relevan, dan akurat?”

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih tepat sasarannya maka diperlukan batasan-batasan sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya di lakukan di PT. RAYAN PRATAMA ABADI.

2. Kriteria yang dipakai merupakan data langsung atau primer dan data tidak langsung atau sekunder yang dapat diambil dari perusahaan.

3. Pada Tahap implementasi hanya bersifat usulan.

4. Penelitian ini tidak mencakup analisis biaya

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan di PT. RAYAN PRATAMA ABADI adalah : Merancang sistem informasi manajemen personalia untuk mempermudah pencarian data karyawan dengan denag menggunakan software Visual Basic 6.0

1.5 Asumsi-asumsi

Sedangkan asumsi yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Selama penelitian tidak terjadi perubahan dalam sistem informasi, perubahan struktur kepegawaian

2. Kebijaksanaan perusahaan tidak mengalami perubahaan selama dilakukan penelitian tugas akhir ini.

3. Manajemen sanggup melaksanakan usulan-usulan perbaikan.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah :

a. Dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dari mahasiswa dalam dunia kerja yang sesungguhnya

b. Memberikan referensi tambahan untuk perpustakaan agar berguna di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

c. Dapat Sebagai bahan acuan untuk pembentukan sistem yang baru atau sekedar perbaikan

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini sesuai yang ditetapkan oleh pihak fakultas secara berurutan sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan terarah. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, asumsi yang digunakan, dan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian, serta sistematika penulisan laporan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang relevan dengan system informasi manajemen dan sesuai dengan topik penelitian yang dilakukan serta teori tentang metode yang digunakan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas metodologi penelitian yang dirancang untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kegiatan penelitian tugas akhir ini. Dari langkah-langkah pemecahan dan formulasi yang digunakan diharapkan dapat memberikan usulan-usulan sehingga tujuan akhir dari penelitian dapat tercapai.

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi data - data yang diperlukan dalam perancangan sebuah sistem manajemen yang di pakai untuk bahasa pemrograman.berbasis data base.perancangan program, beserta form- form yang telah selesai di buat.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan berisi kesimpulan yang merupakan hasil dari analisa dan pembahasan penelitian yang dilakukan. Serta berisikan saran-saran sebagai pertimbangan perbaikan sistem informasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN