Sunday, January 31, 2010

PENGUKURAN TINGKAT EFISIENSI TIAP CABANG DI PERUM PEGADAIAN KANWIL SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

ABSTRAKSI


Para pelaku industri mulai menerapkan langkah-langkah bagaimana menjalankan suatu usaha secara efektif dan efisien, yaitu bagaimana menggunakan input sehemat mungkin dan menghasilkan output yang semaksimal mungkin sehingga target yang ditetapkan dapat tercapai.

Pemerintah dalam hal ini Perum Pegadaian merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa penyaluran uang pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai dengan jaminan barang. Menghadapi situasi yang berkembang saat ini terutama pelayanan akan jasa, Perum Pegadaian harus mampu mengkoreksi diri sendiri dengan melihat apakah setiap unit-unit Pegadaian yang ada sudah benar-benar berjalan secara efisien dan bagaimanakah perubahan efisiensi yang terjadi, apakah lebih baik atau buruk atau tetap tidak berubah dari tahun ketahun.

Adanya permasalahan untuk mengetahui bagaimana mencapai usaha yang efisien maka digunakan metode DEA (Data Envelopment Analysis) yaitu merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pengukuran efisiensi perusahaan dengan kelebihan yaitu mampu mengakomodasikan banyak input maupun output dalam banyak dimensi, sehingga akan didapatkan suatu pengukuran efisiensi yang lebih akurat.

Hasil pengolahan DEA, didapatkan 7 (tujuh) cabang Pegadaian yang efisien yaitu Pegadaian Dinoyo, Pegadaian Wonokromo, Pegadaian Wadung Asri, Pegadaian Bratang, Pegadaian Dupak Rukun, Pegadaian Wiyung, dan Pegadaian Dukuh Kupang. Sedangkan Pegadaian Mulyosari adalah Pegadaian yang inefisien atau tidak efisien dengan nilai efisiensi relatifnya sebesar 0,9719325. Dalam arahan rujukan perbaikan efisiensi, Pegadaian Mulyosari mengacu pada Pegadaian Dinoyo, agar Pegadaian Mulyosari dapat meningkatkan efisiensi relatifnya sebesar 100%. Oleh karena itu Pegadaian Mulyosari perlu mengurangi jumlah pegawai sebesar 25% (2 pegawai), mengurangi total salary sebesar 14,10% (2.027 juta rupiah), mengurangi jumlah barang lelang sebesar 4,10% (30 unit), mengurangi waktu pelayanan sebesar 7,14% (1 menit), mengurangi jumlah barang jaminan yang rusak sebesar 50% (3 unit), meningkatkan jumlah nasabah sebesar 6,66% (117 nasabah), meningkatkan jumlah barang jaminan sebesar 18,57% (3778 unit), meningkatkan pendapatan lelang sebesar 6,07% (17.796 juta rupiah). Untuk total pendapatan tidak dilakukan perbaikan sehingga tidak ada peningkatan yang berarti.

Saturday, January 30, 2010

PENGUKURAN TINGKAT EFISIENSI TIAP CABANG

ABSTRAKSI

Para pelaku industri mulai menerapkan langkah-langkah bagaimana menjalankan suatu usaha secara efektif dan efisien, yaitu bagaimana menggunakan input sehemat mungkin dan menghasilkan output yang semaksimal mungkin sehingga target yang ditetapkan dapat tercapai.

Pemerintah dalam hal ini Perum Pegadaian merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa penyaluran uang pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai dengan jaminan barang. Menghadapi situasi yang berkembang saat ini terutama pelayanan akan jasa, Perum Pegadaian harus mampu mengkoreksi diri sendiri dengan melihat apakah setiap unit-unit Pegadaian yang ada sudah benar-benar berjalan secara efisien dan bagaimanakah perubahan efisiensi yang terjadi, apakah lebih baik atau buruk atau tetap tidak berubah dari tahun ketahun.

Adanya permasalahan untuk mengetahui bagaimana mencapai usaha yang efisien maka digunakan metode DEA (Data Envelopment Analysis) yaitu merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pengukuran efisiensi perusahaan dengan kelebihan yaitu mampu mengakomodasikan banyak input maupun output dalam banyak dimensi, sehingga akan didapatkan suatu pengukuran efisiensi yang lebih akurat.

Hasil pengolahan DEA, didapatkan 7 (tujuh) cabang Pegadaian yang efisien yaitu Pegadaian Dinoyo, Pegadaian Wonokromo, Pegadaian Wadung Asri, Pegadaian Bratang, Pegadaian Dupak Rukun, Pegadaian Wiyung, dan Pegadaian Dukuh Kupang. Sedangkan Pegadaian Mulyosari adalah Pegadaian yang inefisien atau tidak efisien dengan nilai efisiensi relatifnya sebesar 0,9719325. Dalam arahan rujukan perbaikan efisiensi, Pegadaian Mulyosari mengacu pada Pegadaian Dinoyo, agar Pegadaian Mulyosari dapat meningkatkan efisiensi relatifnya sebesar 100%. Oleh karena itu Pegadaian Mulyosari perlu mengurangi jumlah pegawai sebesar 25% (2 pegawai), mengurangi total salary sebesar 14,10% (2.027 juta rupiah), mengurangi jumlah barang lelang sebesar 4,10% (30 unit), mengurangi waktu pelayanan sebesar 7,14% (1 menit), mengurangi jumlah barang jaminan yang rusak sebesar 50% (3 unit), meningkatkan jumlah nasabah sebesar 6,66% (117 nasabah), meningkatkan jumlah barang jaminan sebesar 18,57% (3778 unit), meningkatkan pendapatan lelang sebesar 6,07% (17.796 juta rupiah). Untuk total pendapatan tidak dilakukan perbaikan sehingga tidak ada peningkatan yang berarti.

Friday, January 29, 2010

Data Envelopment Analysis (DEA), multi input dan multi output, efisiensi relatif IRNA RSUD

ABTRAKSI

Biaya pemeliharaan kesehatan telah menjadi perhatian bagi banyak kalangan terutama pemerintah di banyak negara. Pemerintah dan masyarakat selalu berusaha agar pasien menerima layanan tersebut haruslah seefisien mungkin. Rumah Sakit sebagai penyedia jasa layanan kesehatan masyarakat harus berusaha untuk meningkatkan produktivitasnya dalam melayani para pasien sebagai pengguna jasa kesehatan dan berusaha semaksimal mungkin menggunakan sumber daya yang ada. Salah satu cara meningkatkan produktivitas dari Rumah Sakit adalah peningkatan efisiensi dari Instalasi Rawat Inap (IRNA).
Peningkatan efisiensi Instalasi Rawat Inap (IRNA) menjadi hal penting mengingat fungsi Instalasi Rawat Inap (IRNA) yang cukup vital berkaitan dengan keselamatan jiwa. Oleh karena itu pihak dinas kesehatan dan rumah sakit perlu mengetahui tingkat efisiensi dari Instalasi Rawat Inap (IRNA). Penelitian ini berusaha menganalisa tingkat efisiensi dari 6 Instalasi Rawat Inap (IRNA) dari 6 Rumah Sakit sehingga nantinya akan didapatkan informasi IRNA mana yang relatif efisien dan IRNA mana yang relatif tidak efisien.
Pada penelitian ini digunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA), dimana DEA ini merupakan model pemrograman linier yang berbasis pada pengukuran efisiensi relatif suatu unit dengan mengunakan multi input dan multi output, dimana input dan output tersebut memang mempengaruhi efisien dari unit tersebut. Pengukuran efisiensi relatif menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), yaitu suatu metode yang membandingkan efisiensi organisasi yang sejenis dimana efisiensi 100% tidak ditentukan oleh organisasi yang bersangkutan tetapi merujuk kepada organisasi-organisasi yang menghasilkan kinerja yang baik
Hasil pengolahan DEA di dapatkan 5 (lima) IRNA RSUD di Wilayah Madiun yang efisien yaitu IRNA : RSUD Madiun, RSUD Magetan, RSUD Ngawi, RSUD Ponorogo dan RSUD Pacitan. Sedangkan IRNA RSUD Caruban adalah IRNA yang inefisien dengan nilai efisiensi relatifnya sebesar 0,9530769. Dalam arahan rujukan perbaikan produktivitas, IRNA RSUD Caruban mengacu pada IRNA RSUD Pacitan dan agar IRNA RSUD Caruban dapat meningkatkan efisiensi relatif sebesar 100 %, maka IRNA RSUD Caruban perlu meningkatkan Jumlah Pasien Penyakit Umum sebesar 2,30 % (24 pasien), Jumlah Pasien Penyakit Kulit dan Kelamin sebesar 37,50 % (3 pasien), Jumlah Pasien Keadaan Darurat sebesar 15,07 % (52 pasien), Jumlah Pasien Penyakit THT sebasar 3,57 % (1 pasien), Jumlah Pasien Penyakit Mata sebasar 21,43 % (3 pasien), Jumlah Pelayanan Sosial sebasar 50 % (1 kali), mengurangi Jumlah Dokter sebesar 6,67 % (1 dokter), Jumlah Perawat sebesar 2,56 % (1 perawat), Jumlah Paramedis sebesar 4,00 % (1 paramedis), Jumlah Staff Lain sebesar 5,56 % (1 staf), Jumlah Tempat Tidur sebesar 6,36 % (6 unit), Sedangkan untuk Jumlah Pasien Penyakit Kandungan dan Kebidanan dan Jumlah Pasien Penyakit Jantung tidak dilakukan perbaikan sehingga tidak ada peningkatan berarti.

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis (DEA), multi input dan multi output, efisiensi relatif IRNA RSUD.

Thursday, January 28, 2010

PENTINGNYA UPAYA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK ATTARAQQIE MALANG

ABSTRAK


Kata Kunci: Pembelajaran Pendidikan, Agama Islam, Anak Usia Dini.



Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan teratur serta sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab, untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Dan dalam pendidikan anak usia dini dimulai sejak anak usia 0 sampai 6 tahun. Pada masa-masa dini tersebut anak diberikan pendidikan agama, sejak kecil tersebut anak perlu diajarkan pelajaran agama. Karena pembelajaran pendidikan agama sangat perlu di masa mendatang atau ketika anak dini tersebut ketika besar nantik. Dan pendidikan usia dini yang diterapkan di Taman Kanak-kanak Islam menerapkan pembelajaran agama diterapkan dengan memberikan cara belajar membaca Al-qur’an, pembelajaran Keimanan, Akhlak, Ibadah, bermain secara Islami, bernyanyi secara Islami, agar anak dapat mengetahui tentang ajaran-ajaran Islam sejak usia dini.

Fokus penelitian ini adalah mencari tahu tentang pentingnya upaya pembelajaran pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak dengan mengambil obyek penelitian di Taman Kanak-kanak Attaraqqie Malang. Penelitian ini mempunyai beberapa rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Attaraqqie Malang. 2) Bagaimana pentingnya upaya pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak Attraqqie Malang. 3) Apa faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak Attraqqie Malang.

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Attraqqie Malang. 2) Untuk mengetahui bagaimana pentingnya upaya pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak Attaraqqie Malang. 3) Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak Attaraqqie Malang.

Dalam rangka mengetahui permasalahan yang jelas penulis menggunakan metode observasi, interview, dokumentasi. Sedang dalam pengolahan data penulis menggunakan teknik deskriptif kualitatif.

Dari hasil analisis data dilapangan dapat diperoleh temuan bahwa: A. Pelaksanaan pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Attaraqqie cukup baik. Pada umumnya sangatlah penting dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Attaraqqie Malang. Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam di TK Attaraqqie Malang terdiri dari:

1) Respon guru dalam menangapi pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam. Pembelajaran pendidikan agama Islam bagi anak didik sangatlah perlu dan penting dilaksanakan bagi anak usia dini. Karena pendidikan agama diajarkan sejak dini agar anak dapat mengetahui tentang ajaran-ajaran agama Islam seperi tentang membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an seperti membaca surat Al-Fateha, seperti yang diajarkan di TK Attaraqqie Malang.2) Metode cara pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak usia dini di TK Attaraqqie memberikan metode secara Islami yaitu Keimanan, Ibadah, Akhlak seperti shalat, wudhu, bernyanyi, bermain, bercerita secara Islami bagi anak usia dini di TK Attaraqqie Malang.3) Kemampuan guru dalam mempelajari pendidikan agama Islam di TK Attaraqqie kemampuan guru TK, dalam mempelajari pendidikan agama Islam ini merasa mudah karena yang diajarkan ke pokok bahasan yang sehari-harinya dilaksanakan seperti shalat, wudhu, membaca surat-surat pendek Al-Fatiha, An-Nas.4) Kemampuan siswa dalam menanggapi pembelajaran pendidikan agama Islam yang diajarkan guru di TK Attaraqqie, bahwa kemampuan siswa kelas A dan B I, rata-rata sebagian siswanya ada yang lancar dalam membaca Iqro’ dan sebagian ada yang kurang lancar dalam membaca Iqro’ dan kelas B II rata-rata siswanya banyak yang bisa membaca Iqro’ dengan lancar 5) Guru memberikan nilai pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak usia dini di TK Attaraqqie Malang, bahwa dalam memberikan nilai setiap hari. B. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya upaya pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak usia dini di TK Attaraqqie Malang, memang pembelajaran pendidikan agama Islam sangat penting diterapkan apalagi anak itu usianya masih dini. C. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat pembelajaran pendidikan agama Islam di TK Attaraqqie Malang. Faktor Pendukung: 1) Mempunyai sebagian alat peraga cerita mendongeng, Gambaran orang shalat, wudhu. 2) Mempunyai tempat praktek wudhu. 3) Guru merasa menambah wawasan tentang pembelajaran agama Islam. 4) Merasa ringan mengajarkan pembelajaran agama Islam kepada anak didik di TK jika anak didik tersebut ada yang di luar sekolah mengikuti mengaji di TPQ. Faktor Penghambat: 1) Media peraga yang kurang seperti buku cerita Nabi-nabi yang kurang lengkap. 2) Tidak mempunyai tempat untuk praktek shalat. 3) Suasana kelas yang ramai, murid yang nakal, murid yang menangis.

Wednesday, January 27, 2010

PENGUKURAN EFISIENSI KINERJA DAN PENETAPAN TARGET DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

(Studi kasus : Empire 21, Delta 21, Galaxy 21, Surabaya 21)

ABSTRAKSI

Bioskop 21 merupakan suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa pemutaran film-film baru baik lokal maupun film luar. Meskipun sekarang ini banyak jenis media untuk menonton film, dimulai dari video beta, video VHS dan yang terbaru saat ini seperti VCD dan DVD, tapi hal ini tidak menurunkan minat masyarakat untuk pergi menonton film di bioskop. Melihat hal ini, pihak manajemen bioskop semakin berusaha meningkatkan produktivitas dengan memperhatikan tingkat efisiensi dari penggunaan sumber daya yang ada. Salah satu cara peningkatan efisiensi yang bisa dilakukan pihak management bioskop adalah dengan meningkatkan efisiensi dari kinerja masing-masing bioskop.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat efisiensi dari masing-masing biokop dan menetapkan target sebagai strategi untuk melakukan perbaikan efisiensi kinerja dari masing-masing bioskop 21.

Data Envelopment Analysis (DEA), adakalanya disebut sebagai frontier analysis. DEA bekerja dengan langkah mengidentifikasi unit yang akan dievaluasi, input yang dibutuhkan serta output yang dihasilkan unit tersebut. Kemudian membentuk efficiency frontier atas set data yang tersedia dan menghitung nilai efisiensi dari unit-unit yang tidak termasuk dalam efficiency frontier (tidak efisien) yang kemudian ditentukan target efisiensi agar unit tersebut lebih efisien.

Dari hasil pengolahan DEA, didapatkan dua bioskop 21 efisien, yaitu Galaxy 21 dan Surabaya 21. Sedangkan Empire 21 dan Delta 21 inefisien dengan nilai efisiensi masing-masing bioskop adalah sebesar 0,9474348 dan 0,9066362. Penetapan terget EMPIRE 21 untuk memperbaiki input dan output adalah sebesar : jumlah karyawan diminimasi sebesar 10 %, untuk biaya listrik diminimasi sebesar 14,36 %, untuk jumlah penonton dimaksimasi sebesar 14,73 %, untuk jumlah show dimaksimasi sebesar 13,44 %, untuk iklan komersil dimaksimasi sebesar 33,33 %. Penetapan untuk DELTA 21 memperbaiki input dan output adalah sebesar : untuk jumlah karyawan diminimasi sebesar 18,52 %, untuk biaya listrik diminimasi sebesar 4,47 %, untuk harga tiket dimaksimasi sebesar 5 %, untuk jumlah penonton dimaksimasi sebesar 42,8 %, untuk jumlah show dimaksimasi sebesar 11,25 %.

Tuesday, January 26, 2010

Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran PAI Siswa

ABSTRAK

Kata Kunci : Manajemen Kelas, Efektifitas Pembelajaran, PAI

Sistem desentralisasi pendidikan di era sekarang ini memberikan peluang kepada setiap lembaga sekolah untuk meningkatkan kualitas mutu sekolah yaitu dengan mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Sekolah Menengah Negeri 1 (SMK N 1) Batu sebagai lembaga pendidikan ikut merespon dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan mengupayakan kepada setiap guru untuk berkreasi meningkatkan manajemen kelas dengan tepat agar pembelajaran berjalan secara efisien dan efektif. Dengan alasan bahwa kelas merupakan media pertemuan segala komponen pendidikan serta ujung tombak dan juga basis pendidikan. Meskipun SMK Negeri 1 Batu termasuk lembaga sekolah yang berada dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional yang memprioritaskan program Produktif, maka bukan berarti program Normatif yaitu Ilmu Pendidikan Agama harus diabaikan, justru di SMK N 1 Batu ini berusaha meningkatkan kualitas materi PAI dengan tujuan supaya dapat membekali siswa untuk mengembangkan kecerdasan spiritual dan cara bersikap yang baik ketika bergaul di masyarakat.

Konsep Manajemen Kelas ini berusaha untuk memberikan penyelesaian terhadap masalah di kelas, yang cakupannya tidak hanya terbatas pada penyampaian materi saja, akan tetapi mencakup beberapa hal yang menyeluruh untuk mengorganisasi kelas antara lain: pertama kegiatan akademik berupa perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Kedua kegiatan administratif yang mencakup kegiatan procedural dan organisasional seperti penataan ruangan, pengelompokan siswa dalam pembagian tugas, penegakan disiplin kelas, pengadaan tes, pengorganisasian kelas, pelaporan. Jadi konsep manajemen kelas adalah berusaha memberdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif khususnya dalam materi PAI. Berdasarkan pemikiran diatas, penulis tertarik untuk mengambil sebuah judul yaitu: “Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran PAI Siswa (Studi Kasus di SMK N 1 Batu)”.

Berpijak dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang ingin diangkat adalah bagaimana implementasi manajemen kelas dalam rangka meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI di SMK N 1 Batu, Apa faktor yang menghambat manajemen kelas dan usaha-usaha yang dilakukan dalam manajemen kelas sehingga dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI di SMK N 1 Batu.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam permasalahan tersebut diatas adalah untuk mengetahui implementasi manajemen kelas dalam rangka meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI di SMK N 1 Batu, faktor yang menghambat manajemen kelas dan usaha-usaha yang dilakukan dalam manajemen kelas sehingga dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI di SMK N 1 Batu.

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisa data digunakan metode deskriptif kualitatif, yakni uraiannya berdasarkan pada gejala-gejala yang tampak. Agar hasil penelitian berjalan dengan baik, maka proses analisa data tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: pertama, reduksi data yaitu penggolongan dan pemusatan data–data yang sudah diperoleh di lapangan untuk mempermudah peneliti dan data yang diperoleh juga valid, kedua penyajian data yaitu mengumpulkan data secara tersusun dengan memberi kemungkinan adanya kesimpulan dan tindakan, ketiga, verifikasi yaitu penarikan kesimpulan yang memberikan analisis data puncak.

Berdasarkan hasil analisa tersebut, maka hasil penelitian tentang manajemen kelas dalam rangka meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI Siswa di SMK Negeri 1 Batu, dapat disimpulkan “bahwa manajemen kelas memang dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI Siswa di SMK Negeri 1 Batu” dan setiap guru PAI terus berusaha untuk meningkatkan manajemen kelas agar dalam pembelajaran siswa terjadi peningkatan.


Sunday, January 24, 2010

Efektifitas Penggunaan Metode Jigsaw Learning Dalam Pembelajaran Agama Islam (PAI)

ABSTRAKSI

Kata Kunci: Efektifitas, Metode Jigsaw Learning, Pembelajaran Agama Islam.

Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Disini guru sebagai pendidik memiliki peran yang sangat besar, disamping sebagai fasilitator dalam pembelajaran siswa juga sebagai pembimbingdan mengarahkan peserta didiknya sehingga mejadi manusia yang mempunyai pengetahuan luas baik pengetahuan agama, kecerdasan, kecakapan hidup, keterampilan, budi pekerti luhur dan kepribadian baik dan bisa membangun dirinya untuk lebih baik dari sebelumnya serta memiliki tanggung jawab besar dalam pembengunan bangsa.

Dalam proses belajar mengajar, salah satu faktor yang sangat mendukung keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah kemampuan guru dalam menguasai dan menerapkan metode pembelajaran. Guru dituntut untuk menguasai macam-macam metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan siswa.

Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memori siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal. Guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan memorinya bekerja secara maksimal dengan bahasanya dan melakukan dengan kreatifitasnya sendiri.

Dengan metode belajar aktif, siswa akan mampu memecahkan masalahnya sendiri, yang paling penting melakukan tugasnya sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki.

Persoalannya bagaimana mengaktifkan siswa agar senantiasa tumbuh kesadaran mau dan senanag belajar, guru harus mempunyai strategi yang baik supaya pendidikan dan pengajaran yang disampaikan memperoleh respon positif, menarik perhatian, dapat dikembangkan dan terimplementasi dalam sikap yang positif pula. Untuk mencapainya, seorang guru harus dapat memilih metode pengajaran yamg menarik.

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh guru lebih mangaktifkan belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan metode Jigsaw Learning. Strategi ini dapat diterapkan pada pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah (1). Bagaimana pelaksanaan metode Jigsaw Learning dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)? (2). Sejauh mana efektifitas penggunaan metode Jigsaw Learning dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)? (3). Apa faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode Jigsaw Learning dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)?. Adapun tujuannya adalah, (1). Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan metode jigsaw Learning dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), (2). Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas penggunaan metode Jigsaw Learning dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), (3). Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode Jigsaw Learning dalam pembelajaran Pendidikan Agama islam (PAI).

Metode Jigsaw Learning adalah suatu tipe pembelajaran koopertaif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

Pembelajaran pendidikan agama Islam adalah upaya membelajarkan siswa untuk dapat mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan kemasyarakatannya dan dalam alam sekitarnya melalui proses pendidikan yang dilandasi dengan nilai-nilai Islami.

Untuk penerapan metode jigsaw dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangat cocok sekali, selain dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas, juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sehingga siswa mampu memahami dan menghayati agama Islam dengan baik.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi dan dokumen lainnya. Data yang terkumpul penulis analisis dengan menggunakan tehnik analisi deskriptif.

Efektifitas penggunaan metode Jigsaw Learning selain didukung oleh prosedur penerapan yang baik, hasil belajar yang memuaskan juga merupakan salah satu pendukung keefektifan pemggunaan metode ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Jigsaw Learning pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 13 Malang sudah cukup efektif. Metode ini sangat membantu guru PAI karena dapat melibatkan siswa secara aktif dan dapat meningkatkan kerjasama siswa. Penerapan metode ini didukung oleh beberapa sarana yang cukup lengkap yang disediakan oleh SMP Negeri 13 Malang. Dan ada beberapa penghambat yang dihadapi oleh guru-guru khususnya guru PAI yaitu kurangnya waktu dan banyaknya siswa dalam satu kelas. Akan tetapi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, seorang guru harus memiliki keterampilan sendiri.

Berdasarkan penelitian ini, dapat disarankan perlu adanya pelatihan-pelatihan Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk guru agar penerapan metode belajar aktif lebih efektif lagi sesuai dengan yang diharapkan. Serta diadakannya jam-jam tambahan diluar jam sekolah untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam agar siswa dapat lebih memahami Islam seperti diadakan pengajian al-Qur’an, praktek-praktek ibadah dan lain-lain.


Saturday, January 16, 2010

Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Tingkat Prestasi Belajar Siswa Di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang.

Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, dijadikan andalan utama yang berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, dimana iman dan takwa kepada Allah SWT menjadi sumber motivasi kehidupan segala bidang. Pendidikan juga di pandang salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi mendatang. Dengan pendidikan di harapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan.

Mengingat sangat pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat memperoleh hasil yang di harapkan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah membina generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat. Belajar dengan disiplin yang terarah dapat menghindarkan diri dari rasa malas dan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan daya kemampuan belajar siswa. Sebagaimana uraian diatas, peneliti mengamati bahwa apabila tata tertib atau peraturan akan dijalankan dengan baik oleh semua unsur pendidikan (guru, murid, kepala sekolah, pegawai dan lain-lain) maka akan dapat memberikan pengaruh positif pada prestasi belajar siswa.

Dari latar belakang di atas, maka penulis ingin mengetahui tingkat disiplin siswa, berkaitan dengan disiplin belajar siswa, hasil pembentukan disiplin siswa dalam kaitanya dengan peningkatan prestasi belajar dan pengaruh disiplin siswa terhadap peningkatan prestasi belajar.

Penelitian ini bersifat deskriptif asosiatif yang beertujuan menggambarkan tingkat kedisiplinan dan hubungannya dengan prestasi. Sampel penelitian berjumlah 56 siswa dari kelas II dan III SMK Muhammadiyah III Singosari Malang dan diambil secara purpossive sampling dan dilengkapi dengan hasil observasi terhadap guru yang berjumlah 27 orang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dokumentasi. Analisa data secara deskriptif dilakukan dengan distribusi frekuensi dan tingkat hubungan diukur dengan korelasi Rank Spearman dan koefisien kontingensi. Distribusi frekuensi dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

P = x 100 %

Hubungan pengaruh disiplin terhadap prestasi dilakukan dengan uji chi kuadrat dengan rumus sebagai berikut :

X2 =

Selanjutnya dari rumus ini akan menghasilkan nilai koefisien kontingensi (KK) yang diperoleh dari rumus :

KK =

Tingkat kedisiplinan yang diperoleh dari data yang bersifat skor dilakukan dengan korelasi rank Spearman yang dihasilkan dari rumus :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan siswa lebih banyak tergolong sedang, dan ada hubungan yang signifikan antara tingkat kedisiplinan dan prestasi yang dihasilkan. Diperoleh koefisien korelasi Spearman sebesar 0,465 (lebih besar dari rstabel = 0,306) dan koefisien kontingensi sebesar 0,684. Upaya pembinaan yang dilakukan oleh para guru dengan menegakkan secara ketat peraturan sekolah tentang kediplinan perlu dipertahankan.

Friday, January 15, 2010

Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Di MTsN Malang I

ABSTRAKSI

Kata Kunci:Profesionalisme, Guru, Proses Belajar Mengajar


Dalam era pembangunan dan negara yang sedang berkembang seperti indonesia ini, guru mempunyai peranan penting dalam mengabdi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa termasuk bimbingan pada generasi mendatang, maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh seorang pendidik. Oleh karena itu seorang guru mempunyai kewajiban secara langsung untuk mengawasi dan membantu proises belajar pada peserta didik dan anak didik.

Diakui atau tidak, guru akan selalu menjadi unsur penting yang menentukan berhasil atau tidaknya sutu pendidikan. Oleh karena itu maka guru selalu berperan dalam pembentukan sumberdaya manusia yang pontensial dibidang pembangunan bangsa dan negara. Guru adalah orang kedua setelah orang tua yang selalu mendidik dan memgawasi anak, untuk menuju cita-cita dan tujan hidupnya. Oleh karena seorang guru harus memiliki dedikasi yang sangat tinggi dan profesi yang dipilihnya itu bukan pekerjaan sampingan, sebab diakui atau tidak gurulah yang menentukan keberhasilan anak.

Berpegang dari latar belakang diatas serta dasar pemikiran yang terdapat didalamnya maka rumusan masalah sebagai berikut Bagaimana profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di MTsN Malang I,Bagaimana upaya peningkatan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di MTsN Malang 1, Faktor apa yang mempengaruhi upaya peningkatan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di MTsN Malang I

Dari perumusan masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan mendiskripsikan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di MTsN Malang I, mendiskripskan upaya peningkatan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di MTsN Malang I, mendiskripsikan faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di MTsN Malang I.

Penelitian dilakukan di MTs N Malang I. Untuk mengumpulkan data digunakan metode observasi, dokumentasi, dan interview. Kemudian data yang telah terkumpul berupa kata-kata dianalisis dengn tekinik analisis deskriptif kualitatif.

Dari hasil pemabahasan dan penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut, profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar sudah cukup baik, terbukti dengan kemampuan guru membuat satpel, selalu membuat persiapan mengajar dengan baik, menggunakan alat peraga dengan baik, dan selalu mengadakan evaluasi.

Upaya peningkatan profesionalisme yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah penataran, pengawasan kedisiplinan dan rapat.Sedangkan upaya yang dilakukan oleh guru adalah melanjutkan jenjang pendidikan, membaca sendiri, dan musyawarah.

Faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan profesionalisme adalah latar belakang pendidikan, kesesuaian pendidikan, dan pengalaman mengajar.

Thursday, January 14, 2010

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PGRI 2 GENENG-NGAWI

ABSTRAKSI

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Prestasi Belajar

Motivasi belajar merupakan kebutuhan dalam belajar yang sangat penting yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar ada yang berasal dari diri sendiri yang biasa disebut motivasi intrinsik, ada juga yang berasal dari luar diri yang mana munculnya dibutuhkan rangsangan dari luar yang biasa disebut dengan motivasi ekstrinsik. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi.

Prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai atau diperoleh dari suatu proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan belajar. Prestasi belajar merupakan gambaran tentang kemampuan siswa memahami isi pelajaran yang biasanya dilambangkan oleh skor atau nilai.

Berdasarkan paparan di atas maka permasalahan yang timbul adalah bagaimana gambaran motivasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi, bagaimana gambaran prestasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi, bagaimana hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi.

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi, untuk mengetahui prestasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi, dan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi.

Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa metode antara lain adalah metode observasi, dokumentasi, dan menyebar angket dengan jumlah sampel 65 orang siswa dan jumlah sampel tersebut diperoleh dengan menerapkan teknik random sampling.

Setelah data diperoleh, maka penulis menganalisanya dengan menggunakan dua teknik analisa yaitu pertama menggunakan analisa prosentase untuk jenis data kuantitatif deskriptif dengan rumus :

Kemudian yang kedua penulis menggunakan analisa korelasi dengan memakai rumus Product Moment dari Pearson:

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan/korelasi yang signifikan antara Motivasi belajar dengan Prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai R = 0,695 yang menunjukkan besarnya hubungan antara variable bebas dengan variable terikat dengan F hitung 29,494 dan F table 4,17 yang berarti bahwa T hitung lebih besar dari F table (5,577 > 4,17) dengan nilai sig F 0,000.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi.

Sehingga disarankan pada SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi untuk mempertahankan dan meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa


Wednesday, January 13, 2010

MODIFIKASI PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MAN JUNGCANGCANG PAMEKASAN 1

ABSTRAKSI

Muzaiyanah. Signifikansi Penggunaan Metode Tanya Jawab Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di MAN Jumgcangcang Pamekasan 1. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Dosen Pembimbing: Drs. Moh. Padil, M.PdI.

Metode merupakan salah satu unsur yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam dan banyak sekali variasi yang bisa diterapkan guru guna untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam. Adapun salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru dengan metode tanya jawab, dengan penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran pendidikan agama Islam diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Karena metode tanya jawab ini merupakan metode yang tidak hanya komunikasi satu arah akan tetapi bisa dua ataupun tiga arah. Di samping itu, metode ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan siswa tidak hanya menjadi pendengar saja akan tetapi mereka ikut aktif di dalamnya. Dan mengigat betapa pentingnya penggunaan metode dalam kegiatan belajar mengajar khususnya untuk mencapai tujuan pembelajaran maka penulis tertarik untuk membahas tentang “Signifikansi Penggunaan Metode Tanya Jawab Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MAN Jungcangcang Pamekasan 1”. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan metode tanya jawab di MAN Jungcangcang Pamekasan 1, untuk mendeskripsikan upaya guru dalam mengefektifkan pembelajaran pendidikan agama Islam melalui metode tanya jawab, selain itu untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat efektivitas pembelajaran pendidikan agama Islam melalui metode tanya jawab di MAN Jungcangcang Pamekasan 1.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel penelitian yaitu guru pendidikan agama Islam, 39 siswa-siswi yang terdiri dari kelas X dan XI. Penelitian ini menggunakan purpose sampling (sampel yang berdasarkan pertimbangan dan tujuan tertentu), sedangkan untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi, interview, angket dan dokumentasi. Kemudian data yang telah terkumpul dianalisa dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan kualitatif yang menggunakan rumus persentase yaitu: P =

Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa signifikansi penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran pendidikan agama Islam sudah terlaksanakan, serta penggunaan metode tanya jawab memberikan pengaruh atau peran dalam efektivitas pembelajaran pendidikan agama Islam baik itu bagi guru dan siswa.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa signifikansi penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran pendidikan agama Islam, Pelaksanaan metode tanya jawab di MAN Jungcangcang Pamekasan 1 adalah: (a) bahwsanya metode tanya jawab telah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam. (b) bahwasanya pelaksanaan metode tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam pertanyaan yang diajukan oleh guru selalu dikaitkan dengan pelajaran yang sedang disampaikan. (c) selain itu, pelaksanaan metode tanya jawab di samping dikaitkan dengan pelajaran yang sedang disampaikan dikaitkan juga dengan materi yang telah lalu juga. (d) bahwasanya pelaksanaan metode tanya jawab selalu digunakan atau diterapkan di setiap pembelajaran pelajaran pendidikan agama Islam.

Upaya guru untuk mengefektifkan pembelajaran pendidikan agama Islam melalui metode tanya jawab adalah sebagai berikut: (a) upaya yang dilakukan dengan tidak memberikan pertanyaan yang hanya terfokus pada jawaban “Ya” akan tetapi lebih kepada bagaiamana siswa dalam proses berpikir. (b) upaya yang dilakukan yaitu dengan menggabungkan atau memodifikasi penggunaan metode tanya jawab dengan metode yang lain dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam. (c) upaya yang dilakukan dengan tidak memberikan pertanyaan pada siswa yang bersifat hafalan, karena kalau hal itu dilakukan dan siswa tidak hafalan akan menghambat kefektifan dari penggunaan metode tanya jawab itu sendiri.

faktor pendukung dan penghambat efektivitas pembelajaran pendidikan agama Islam melalui metode tanya jawab adalah: faktor pendukung yaitu : (a) membuat siswa tertarik pada pelajaran yang sedang disampaikan. (b) dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam. (c) memberikan kesempatan yang sama pada siswa yang aktif dan tidak aktif. (d) kelebihan dari penggunaan metode tanya jawab dapat dijadikan indikator untuk mengefektifkan pembelajaran. Adapun faktor penghambat adalah: (a) banyaknya perbedaan pendapat yang muncul diantara siswa. (b) terbatasnya waktu (c) siswa kadang acuh terhadap pelajaran (d) pertanyaan yang ditujukan untuk seluruh siswa (d) kekurangan dari metode tanya jawab ini dapat dijadikan indikator untuk menghambat efektivitas pembelajaran melalui metode ini.

Tuesday, January 12, 2010

Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Pribadi Muslim Siswa SMP Lab Universitas Negeri Malang

ABSTRAKSI

Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini perlu menempatkan diri sepanjang fitrahnya. Al-Qur’an adalah sumber pemberi arah, bagaimana seorang muslim memilih metode geraknya sesuai dengan kehendak Allah SWT. Dia lebih mengetahui, apa yang baik diperlukan manusia untuk memenuhi hasratnya, yaitu keselamatan dan kesejahteraan hidupnya didunia dan akhirat. Untuk mencapai itu, Allah SWT menurunkan perintah dan larangan dalam berbagai bentuk bagi manusia yang dinukilkan didalam Al-Qur’an dengan tersurat dan tersirat. Semua bentuk larangan dan perintah diukur sedemikian rupa, sehingga seluruhnya sesuai dengan daya kemampuan manusia itu sendiri.

Pendidikan Agama Islam sejak awal merupakan salah satu usaha untuk menumbuhkan dan memantapkan kecenderungan tauhid yang telah menjadi fitrah manusia. Agama menjadi petunjuk dan penuntun kearah yang benar.

Oleh karena kepribadian manusia meliputi tiga aspek, yaitu aspek jasmaniyah, kejiwaan dan kerohanian, akan dapat menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia bila dilandasi dengan dasar agama. Karena itu, pendidikan agama sangat berperan dalam membentuk kepribadian seseorang, terutama kepribadian muslim Lebih-lebih pendidikan agama itu diberikan secara intensif dan kentinew. Karena pada dasarnya memiliki kepribadian yang baik adalah dambaan semua orang. Karena dengan itu, ia akan dihormati, disegani dan dicintai oleh orang di sekitarnya.

Berdasarkan pernyataan diatas, penulis merasa tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Pribadi Muslim Siswa SMP Lab Universitas Negeri Malang”, dalam hal ini rumusan masalahnya adalah: 1). Bagaimana pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SMP Lab Universitas Negeri Malang. 2). Bagaimana Perilaku siswa. 3). Bagaimana peranan Pendidikan Agama Islam dalam membentuk kepribadian muslim siswa. Dan bertujuan untuk:1). Mengetahui pelaksanaan pendidikan agama islam. 2). Mengetahui kepribaian muslim siswa.

Penulis Menggunakan pendekatan teoritis yang disajikan dalam bab pertama dan kedua, yang masing-masing membahas pendahuluan dan tinjauan teoritis, sedangkan dalam analisa data ada dalam bab ketiga. Dalam pemabahasan ini penulis mengganakan metode interviuw, observasi, angket dan dokumentasi.

Dari hasil penelitian penulis menemukan bahwa pelaksanaan Pendidikan Agama Islam sudah cukup baik terbukti sudah mengikuti prosedur-prosedur yang dipergunakan dalam melangsungkan proses belajar mengajar. Sedangkan mengenai kepribadian muslim yang dimiliki oleh siswa banyak variabel kearah yang baik, sehingga dapat dikatakan cukup. Dari sini maka Pendidikan Agama Islam berperan penting dalam membentuk kepribadian siswa di SMP lab Universitas Negeri Malang.


UPAYA GURU AGAMA DALAM MEMBINA MENTAL SISWA DI MAN SOOKO MOJOKERTO

ABSTRAKSI

Pada era globalisasi ini, lembaga pendidikan dihadapkan pada perkembangan zaman yang begitu pesat, sehingga dampak dari perkembangan dan kemajuan zaman tersebut terdapat dampak positif dan negatif, masalah dampak negatif yang menjadi kekhawatiran masyarakat antara lain terjadinya tindakan dan prilaku menyimpang dari masyarakat, seperti halnya maraknya perjudian, perampokan, mengkonsumsi narkoba, minum minuman keras dan lain sebagainya.

Prilaku menyimpang tersebut diharapkan jangan sampai merasuki dan meracuni generasi muda sebagai penerus bangsa dimana merekalah yang memegang estafet kepemimpinan masa depan bangsa, oleh karena itu lembaga pendidikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sooko Mojokerto berupaya semaksimal mungkin untuk mendidik dan membina mental siswa sebagai penerus bangsa ini agar nantinya menjadi generasi yang handal yang mampu meraih cita-cita bangsa yang patut dibanggakan oleh semua lapisan masyarkat, dengan pendidikan agama yang ajarkan oleh guru agama yang profesional diupayakan dapat membentengi jiwa generasi muda agar tidak terseret oleh arus dan dampak negatif perubahan dan kemajuan zaman ini.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: Bagaimana upaya guru agama dalam membina mental generasi muda, faktor apa saja yang menjadi masalah dan bagaimana solusi pemecahan masalah tersebut.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif, dengan analisa dari data yang dikumpulkan melalui metode observasi, interview, angket dan dokumen, dalam pembahasannya penulis menggunakan metode deduksi dan induksi.

Kesimpulan yang ditarik dari hasil temuan penelitian adalah:1. upaya guru agama dalam membina mental generasi muda (siswa) yakni dengan membentuk kegiatan : a. pembelajaran Al-qur’an, b. bidang fiqh.

2. Hambatan-hambatan yang dihadapi MAN Sooko Mojokerto dalam upaya guru agama dalam membina mental generasi muda: a. masalah pendidik, b. masalah peserta didik, c. masalah materi, d. masalah metode, e. masalah sarana dan prasarana.

3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru agama MAN Sooko Mojokerto dalam upaya guru agama dalam membina mental generasi muda: a. mengatasi masalah pndidik, b. mengatasi masalah peserta didik, c. mengatasi masalah materi, d. mengatasi metode, e. mengatasi sarana dan prasarana.

Saran-saran dalam penelitian ini terdiri dari: 1. orang tua sebaiknya membantu dalam memotivasi peserta didik untuk aktif dalam pelajaran agama dan kegiatan keagamaan, 2. Hendaknya sekolah lebih meningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam kegiatan sekolah, 3. Agar sekolah berupaya melengkapi dan memperbanyak literature tentang pendidikan agama.

Monday, January 11, 2010

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP TINGKAT PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Education is the process by which the individual is taugh loyalty and conformity by which the human mind is disciplined and developed ( Pendidikan adalah proses yang mana seseorang diajar bersikap setia dan taat dan juga pikirannya dibina dan dikembangkan).
Pernyataan tersebut merupakan salah satu konsep pendidikan yang menekankan betapa penting dan kuatnya peranan pendidikan dalam pembinaan manusia. Artinya pendidikan sebagai suatu kegiatan pembinaan sikap dan mental yang akan menentukan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu untuk melestarikan bentuk tingkah laku tersebut seorang pendidik harus mempertahankannya dengan salah satu alat pendidikan yaitu kedisiplinan.
Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.
Pendidikan bagi bangsa yang sedang berkembang seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntunan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif, dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa kita, sesuai dengan tujuan nasional seperti dalam alinea ke-IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, di mana iman dan taqwa kepada Allah SWT menjadi sumber motivasi kehidupan segala bidang.
Ki Hajar Dewantoro dalam Kongres Taman Siswa yang pertama tahun 1930 menjelaskan, bahwa pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak, yang tidak dipisahkan agar dapat menguraikan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya.
Pendidikan pada hakikatnya sesuatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus.
Oleh karena itu pendidikan dipandang salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan.
Mengingat sangat pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat memperoleh hasil yang diharapkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah membina generasi muda yang dilaksnakan oleh pemerintah dan masyarakat.
Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala aktifitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum, yakni:
a. Membantu lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar, memperbaiki dan memperdalam/memperluas tingkah laku anak/peserta didik yang dibawa dari keluarga serta membantu mengembangkan bakat.
b. Mengembangkan kepribadian peserta didik lewat kurikulum agar:
1. Peserta didik dapat bergaul dengan guru, karyawan, dengan temannya sendiri dan masyarakat sekitar.
2. Peserta didik belajar taat kepada peraturan atau tahu disiplin.
3. Mempersiapkan peserta didik terjun ke masyarakat berdasarkan norma-norma yang berlaku
Belajar dengan disiplin yang terarah dapat menghindarkan diri dari rasa malas dan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan daya kemampuan belajar siswa. Disiplin adalah kunci sukses dan keberhasilan. Dengan disiplin seseorang menjadi yakin bahwa disiplin akan membawa manfaat yang dibuktikan dengan tindakannya. Setelah berprilaku disiplin, seseorang akan dapat merasakan bahwa disiplin itu pahit tetapi buahnya manis. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin memberikan manfaat yang besar dalam diri seseorang.
Ajaran Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk menerapkan disiplin dalam berbagai aspek kehidupan, baik ibadah, belajar dan kegiatan lainnya sebagaimana dalam menjalankan fardhu 'ain didalam Islam yang berupa sholat lima waktu, puasa Ramadhan dan lain-lain semua itu sungguh merupakan suatu latihan atau yang sangat berarti untuk disiplin diri sendiri ( self discipline).
Perintah untuk disiplin secara implisit tertulis didalam firman Allah Surat An-Nisa' ayat 103:
               •      • (النساء: 103)
" Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu), ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk dan diwaktu berbaring, kemudian apabila kamu terasa aman maka dirikanlah shalat itu ( sebagimana biasa ) sesungguhnya shalat itu kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang yang beriman." (Q.S.An-Nisa: 103)
Sepintas bila kita mendengar kata disiplin maka yang selalu terbayang usaha untuk menyekat, mengawal dan menahan. Padahal tidak demikian, sebab disiplin bermakna melatih, mendidik dan mengatur atau hidup teratur. Artinya kata disiplin itu tidak terkandung makna sekatan, tetapi juga dan latihan. Untuk itulah kedisiplinan sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan suatu kehidupan yang teratur dan meningkatkan prestasi dalam belajar karena sifatnya yang mengatur dan mendidik. Dari kebanyakan orang-orang sukses rasanya tidak ada diantara mereka yang tidak berdisiplin, kedisiplinan yang tertanam dalam setiap kegiatan mereka membawa kesuksesan.
Sebagaimana uraian di atas, peneliti mengamati bahwa apabila tata tertib atau peraturan dijalankan dengan baik oleh semua unsur (guru, murid, kepala sekolah, pegawai dan lain-lain) maka akan dapat memberikan pengaruh positif pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul penelitian adalah Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Tingkat Prestasi Belajar Siswa Di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dalam penelitian pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar maka rumusan masalah yang peneliti fokuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa di SMK Muhammdiyah III Singosari Malang?
2. Bagaimana tingkat prestasi belajar siswa di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang?
3. Bagaimana pengaruh kedisiplinan siswa terhadap tingkat prestasi belajar di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang?

C. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui sejauhmana tingkat kedisiplinan siswa di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang.
2. Mendiskripsikan hasil sekolah dalam pembinaan kedisiplinan siswa di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang.
3. Mengetahui pengaruh kedisiplinan terhadap tingkat prestasi belajar siswa di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang.

D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi penting bagi guru tentang pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar di SMK Mhammadiyah III Singosari Malang.
2. Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan tercapainya tujuan pendidikan.
3. Sebagai dokumentasi bagi peneliti lain dalam rangka mengadakan penelitian lebih lanjut.

E. Penegasan Judul
Untuk menjaga agar tidak terjadi salah pengertian dalam memahami dalam judul skripsi ini yaitu “Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Tingkat Prestasi Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang”, maka terlebih dahulu perlu adanya penjelasan dalam pengertian dari beberapa istilah yang digunakan judul tersebut, yaitu:
1. Pengaruh Kedisiplinan Siswa
Adapun maksud dari pengaruh kedisiplinan siswa adalah daya yang ada yang timbul dari disiplin untuk membentuk sikap, perbuatan serta watak (siswa) dalam belajar sehingga meningkatkan prestasi belajar.
2. Terhadap Tingkat Prestasi Belajar
Yang dimaksud terhadap tingkat prestasi belajar siswa adalah berkenaan dengan hasil proses yang telah dicapai dari usaha (siswa) memperoleh ilmu pengetahuan.
3. Di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang
Adapun yang penulis maksud SMK Muhammadiyah III Singosari Malang adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang terletak Jl. Raya Ken Arok No 09 Singosari Malang.
Jadi pengertian judul di atas secara keseluruhan adalah daya yang ada atau timbul dari disiplin yang turut membentuk sikap, perbuatan, serta watak siswa berkenaan dengan hasil yang dicapai dari usaha (siswa) dalam memperoleh ilmu pengetahuan di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang.



F. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam ruang lingkup pembahasan ini mencakup pelaksanaan kedisiplinan yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang. Adapun yang penulis bahas yaitu kedisiplinan siswa terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang Tahun Ajaran 2005/2006.
Untuk mempermudah pembahasan, maka penulis perlu memberikan batasan-batasan yang akan dibahas pada ruang lingkup pembahasan, adapun ruang lingkup pembahasan akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Upaya pembinaan disiplin terutama dalam kaitannya dengan peningkatan prestasi belajar siswa di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang.
2. Tingkat Kedisiplinan Siswa yang berkaitannya dengan disiplin belajar siswa di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang.
3. Pengaruh disiplin terhadap tingkat prestasi belajar siswa di SMK Muhammadiyah III Singosari Malang.

G. Hipotesa
Hipotesa dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.12
Jadi hipotesa adalah kesimpulan yang belum final artinya masih harus dibuktikan kebenarannya sesuai judul yang penulis angkat. Maka penulis menggunakan hipotesis Ha dan H0, dimana Ha adalah ada korelasi positif dan signifikan antara variabel tingkat kedisiplinan siswa (X) dan prestasi belajar (Y) sedangkan H0 adalah tidak ada korelasi yang positif dan signifikan antara variabel X dan Y.

H. Sistematika Penulisan
Pembahasan skripsi ini akan disajikan lima bagian yang merupakan satu kesatuan dan saling mendukung antara pembahasan satu dengan lainnya.
Pada Bab I adalah pendahuluan, yang terdiri dari sub bab, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan judul, ruang lingkup pembahasan, hipotesa dan sistematika penulisan.
Pada Bab II merupakan bab kajian teoritis. Dalam bab ini terdiri dari sub bab kedisiplinan, prestasi belajar, dan pengaruh kedisiplinan siswa, terhadap prestasi belajar siswa. Pada sub bab kedisiplinan akan membahas: pengertian disiplin, tujuan diadakan disiplin. Sedangkan sub bab prestasi belajar membahas: pengertian prestasi belajar, tujuan prestasi belajar, prinsip-prinsip belajar dan factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
Pada bab III mengenai Metodologi Penelitian yang terdiri dari strategi penelitian, variabel dan pengukuran, dan teknik analisa data.
Sebagai fokus dari hasil penelitian akan dibahas pada bab IV yakni laporan hasil penelitian. Pada bab IV terdiri dari sub bab latar belakang obyek dan sub bab penyajian dan analisa data. Sub bab latar belakang obyek meliputi sejarah berdirinya, letak geografis, keadaan obyek, keadaan guru dan struktur organisasi sekolah. Sub bab penyajian dan analisa data meliputi upaya pembianaan disiplin siswa oleh sekolah untuk menunjang prestasi belajar siswa, tingkat disiplin berkaitan dengan prestasi belajar siswa. Sebagai bagian akhir dari penelitian ini akan menampilkan kesimpulan dan saran pada bab V.

Sunday, January 10, 2010

PROSES FOBS ( FULL OUT FITTING BLOK SYSTEM ) DAN MANAJEMEN SISTEM PRODUKSI DI PT. PAL INDONESIA SURABAYA DIVISI KAPAL NIAGA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam memasuki era industrialisasi yang berjalan dengan pesat, sehingga dapat menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis dan reaktif terhadap perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, dan ekonomi. Isu globalisasi dan informasi telah membawa masyarakat khususnya mahasiswa lebih kritis dan peka didalam pemilihan produk yang mereka konsumsi. Hal ini juga berpengaruh pada pola hidupnya yang mengalami pergeseran pada kondisi seperti ini, mahasiswa sebagai salah satu konsumen suatu barang akan dapat memilih produk yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, keuangan dan seleranya.

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia dengan luas lautan yang lebih besar dari pada daratannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu bentuk sarana transportasi yang dapat menghubungkan antara pulau yang satu dengan yang lainnya. Sarana transportasi yang paling tepat adalah kapal laut, karena kapal laut mempunyai kemampuan untuk mengangkut barang maupun manusia dalam jumlah yang besar secara ekonomis. Di era industri yang semakin kompetitif ini persaingan negara-negara di bidang industri perkapalan semakin tinggi dan semakin nyata, hanya negara-negara yang siaplah yang mampu untuk bersaing. Indonesia sebagai negara berkembang sangat membutuhkan komponen-komponen bangsa yang siap dan mampu bersaing untuk menjalankan roda-roda perindustriannya. Mahasiswa sebagai salah satu komponen bangsa dituntut untuk mampu menjalankan perannya dengan ilmu yang mereka peroleh. Mahasiswa tidak cukup hanya berbekal ilmu dari bangku perkuliahan, pengalaman dalam dunia kerja juga sangat dibutuhkan.

Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi. Sebelum membahas proses produksi, ada baiknya kita perlu mengetahui arti dari proses dan produksi. Proses adalah cara, metode dan tehnik bagaimana sesungguhnya sumber – sumber (Tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Jadi proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan tehnik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan dari sesuatu barang/jasa dengan menggunakan suatu sumber - sumber (Tenaga Kerja, Mesin, Bahan - Bahan,/ raw material dan dana) yang ada. Kegiatan yang dilakukan dalam pembuatan bangunan / kapal baru adalah kegiatan yang dilakukan di bagian Hull Construction, fabrikasi, Assembly, Erection di building peth.

PT. PAL INDONESIA (Persero) merupakan salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak dibidang industri berat dengan spesialisasi pembuatan kapal sebagai produk utama. Sebagai salah satu galangan terbesar di asia tenggara, PT. PAL INDONESIA (Persero) berusaha untuk memperoleh andil yang besar dalam pengembangan usaha disektor kelautan.Dalam usahanya tersebut, saat ini PT. PAL INDONESIA (Persero) mengambil beberapa kebijakan yang bertujuan agar tetap dapat bertahan, melakukan pengembangan usaha dan kompetisi dalam industri maritim dan perkapalan. Untuk memperoleh tujuan tersebut, perusahaan berusaha mendapat pengakuan dari badan standarisasi internasional dan melakukan pengawasan ketat terhadap proses produksi, terutama safety (Keselamatan kerja).

Berdasarkan hal tersebut maka mahasiswa Teknik Industri hendaknya selalu berfikir secara menyeluruh dan menyelesaikan berbagai masalah yang timbul. Untuk itu mahasiswa Teknik Industri juga harus dapat memahami atau menguasai pengetahuan yang luas, yang mencakup sistem, manufaktur, teknologi, manajemen dan ekonomi karena dalam upaya untuk mencari pemecahan masalah seringkali tidak dapat lepas dari disiplin ilmu yang lain. Disamping itu untuk dapat mencari banyak pengalaman di lapangan, di bidang teknis operasional, diluar bangku kuliah.

Kegiatan kerja praktek di Jurusan teknologi Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa sebagai syarat dalam perkuliahan. Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengawasi dan menganalisa berbagai masalah yang terjadi di perusahaan dan menerapkan teori–teori yang di peroleh selama kuliah dengan dunia kerja yang sebenarnya.

1.2. Ruang Lingkup

Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka penulis hanya akan membicarakan tentang sistem produksi dan teori produksi dalam pengadaan bahan baku pada PT. PAL INDONESIA (Persero) Divisi Kapal Niaga.

1.3. Tujuan

Tujuan dalam melaksanakan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui dan memahami manajemen sistem produksi mulai dari input hingga output dalam urutan proses produksi yang dilaksanakan PT. PAL INDONESIA (Persero) khususnya Divisi Kapal Niaga.

2. Mempelajari dan memahami secara langsung sistem manajemen yang digunakan oleh suatu industri khususnya di PT. PAL INDONESIA (Persero).

1.4. Manfaat

Dengan melaksanakan kerja praktek di dalam perusahaan, maka manfaat yang di dapat adalah antara lain :

a. Bagi Mahasiswa

1. Untuk melatih mahasiswa dalam berpikir kreatif dan inovatif dalam dunia industri.

2. Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk menambah pengalaman dan mengetahui secara langsung penerapan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan sebenarnya dilapangan.

3. Dapat mengetahui dan memahami tentang proses produksi yang diterapkan PT. PAL INDONESIA (Persero).

b. Bagi Perusahaan

1. Mempunyai panduan tertulis yang berguna untuk menganalisa proses dan tindakan korektif lainnya.

2. Diharapkan dapat memberi masukan bagi perusahaan tempat kerja praktek dalam hal peningkatan produktivitas.

c. Bagi Universitas

1. Dapat mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam pengaplikasian ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

2. Sebagai masukan untuk mengevaluasi kurikulum yang telah ada.

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Untuk pembahasan dan penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini, maka penyusun akan menguraikan sistematika penulisan laporan, sehingga dengan demikian pembahasan tersebut diharapkan akan dapat dipahami secara menyeluruh dan jelas. Adapun sistematika penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :


BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan dari apa yang akan dibahas dalam bab berikutnya, yaitu meliputi latar belakang masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan laporan kerja nyata.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang sejarah berdirinya PT. PAL Indonesia, gambaran umum Divisi Kapal Niaga dan pengertian tentang sistem produksi, tujuan dan fungsi proses produksi, teori produksi.

BAB III SISTEM PRODUKSI

Dalam bab ini menguraikan tentang proses produksi pembuatan produk yang meliputi: pengadaan bahan baku, jenis dan spesifikasi bahan baku, mesin dan peralatan yang digunakan, layout pabrik, proses produksi, pengendalian kualitas, tenaga kerja dan jam kerja.

BAB IV FOBS ( FULL OUT FITTING BLOK SYSTEM )

Bab ini membahas tentang manajemen yang digunakan sebagai tugas khusus laporan kerja nyata, khususnya pembahasan tentang manajemen logistik yang ada di PT. PAL INDONESIA (Persero).

BAB V PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil dari praktek kerja nyata tentang sistem produksi dan tugas khusus dalam hal ini Proses FOBS ( Full Out Fitting Blok System ) pada Divisi Kapal Niaga.


BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba untuk menarik kesimpulan dari uraian yang telah dibahas pada bab sebelumnya dan saran - saran yang mungkin berguna bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN