Saturday, January 30, 2010

PENGUKURAN TINGKAT EFISIENSI TIAP CABANG

ABSTRAKSI

Para pelaku industri mulai menerapkan langkah-langkah bagaimana menjalankan suatu usaha secara efektif dan efisien, yaitu bagaimana menggunakan input sehemat mungkin dan menghasilkan output yang semaksimal mungkin sehingga target yang ditetapkan dapat tercapai.

Pemerintah dalam hal ini Perum Pegadaian merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa penyaluran uang pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai dengan jaminan barang. Menghadapi situasi yang berkembang saat ini terutama pelayanan akan jasa, Perum Pegadaian harus mampu mengkoreksi diri sendiri dengan melihat apakah setiap unit-unit Pegadaian yang ada sudah benar-benar berjalan secara efisien dan bagaimanakah perubahan efisiensi yang terjadi, apakah lebih baik atau buruk atau tetap tidak berubah dari tahun ketahun.

Adanya permasalahan untuk mengetahui bagaimana mencapai usaha yang efisien maka digunakan metode DEA (Data Envelopment Analysis) yaitu merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pengukuran efisiensi perusahaan dengan kelebihan yaitu mampu mengakomodasikan banyak input maupun output dalam banyak dimensi, sehingga akan didapatkan suatu pengukuran efisiensi yang lebih akurat.

Hasil pengolahan DEA, didapatkan 7 (tujuh) cabang Pegadaian yang efisien yaitu Pegadaian Dinoyo, Pegadaian Wonokromo, Pegadaian Wadung Asri, Pegadaian Bratang, Pegadaian Dupak Rukun, Pegadaian Wiyung, dan Pegadaian Dukuh Kupang. Sedangkan Pegadaian Mulyosari adalah Pegadaian yang inefisien atau tidak efisien dengan nilai efisiensi relatifnya sebesar 0,9719325. Dalam arahan rujukan perbaikan efisiensi, Pegadaian Mulyosari mengacu pada Pegadaian Dinoyo, agar Pegadaian Mulyosari dapat meningkatkan efisiensi relatifnya sebesar 100%. Oleh karena itu Pegadaian Mulyosari perlu mengurangi jumlah pegawai sebesar 25% (2 pegawai), mengurangi total salary sebesar 14,10% (2.027 juta rupiah), mengurangi jumlah barang lelang sebesar 4,10% (30 unit), mengurangi waktu pelayanan sebesar 7,14% (1 menit), mengurangi jumlah barang jaminan yang rusak sebesar 50% (3 unit), meningkatkan jumlah nasabah sebesar 6,66% (117 nasabah), meningkatkan jumlah barang jaminan sebesar 18,57% (3778 unit), meningkatkan pendapatan lelang sebesar 6,07% (17.796 juta rupiah). Untuk total pendapatan tidak dilakukan perbaikan sehingga tidak ada peningkatan yang berarti.

Comments :

0 komentar to “PENGUKURAN TINGKAT EFISIENSI TIAP CABANG”

Post a Comment