Friday, January 29, 2010

Data Envelopment Analysis (DEA), multi input dan multi output, efisiensi relatif IRNA RSUD

ABTRAKSI

Biaya pemeliharaan kesehatan telah menjadi perhatian bagi banyak kalangan terutama pemerintah di banyak negara. Pemerintah dan masyarakat selalu berusaha agar pasien menerima layanan tersebut haruslah seefisien mungkin. Rumah Sakit sebagai penyedia jasa layanan kesehatan masyarakat harus berusaha untuk meningkatkan produktivitasnya dalam melayani para pasien sebagai pengguna jasa kesehatan dan berusaha semaksimal mungkin menggunakan sumber daya yang ada. Salah satu cara meningkatkan produktivitas dari Rumah Sakit adalah peningkatan efisiensi dari Instalasi Rawat Inap (IRNA).
Peningkatan efisiensi Instalasi Rawat Inap (IRNA) menjadi hal penting mengingat fungsi Instalasi Rawat Inap (IRNA) yang cukup vital berkaitan dengan keselamatan jiwa. Oleh karena itu pihak dinas kesehatan dan rumah sakit perlu mengetahui tingkat efisiensi dari Instalasi Rawat Inap (IRNA). Penelitian ini berusaha menganalisa tingkat efisiensi dari 6 Instalasi Rawat Inap (IRNA) dari 6 Rumah Sakit sehingga nantinya akan didapatkan informasi IRNA mana yang relatif efisien dan IRNA mana yang relatif tidak efisien.
Pada penelitian ini digunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA), dimana DEA ini merupakan model pemrograman linier yang berbasis pada pengukuran efisiensi relatif suatu unit dengan mengunakan multi input dan multi output, dimana input dan output tersebut memang mempengaruhi efisien dari unit tersebut. Pengukuran efisiensi relatif menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), yaitu suatu metode yang membandingkan efisiensi organisasi yang sejenis dimana efisiensi 100% tidak ditentukan oleh organisasi yang bersangkutan tetapi merujuk kepada organisasi-organisasi yang menghasilkan kinerja yang baik
Hasil pengolahan DEA di dapatkan 5 (lima) IRNA RSUD di Wilayah Madiun yang efisien yaitu IRNA : RSUD Madiun, RSUD Magetan, RSUD Ngawi, RSUD Ponorogo dan RSUD Pacitan. Sedangkan IRNA RSUD Caruban adalah IRNA yang inefisien dengan nilai efisiensi relatifnya sebesar 0,9530769. Dalam arahan rujukan perbaikan produktivitas, IRNA RSUD Caruban mengacu pada IRNA RSUD Pacitan dan agar IRNA RSUD Caruban dapat meningkatkan efisiensi relatif sebesar 100 %, maka IRNA RSUD Caruban perlu meningkatkan Jumlah Pasien Penyakit Umum sebesar 2,30 % (24 pasien), Jumlah Pasien Penyakit Kulit dan Kelamin sebesar 37,50 % (3 pasien), Jumlah Pasien Keadaan Darurat sebesar 15,07 % (52 pasien), Jumlah Pasien Penyakit THT sebasar 3,57 % (1 pasien), Jumlah Pasien Penyakit Mata sebasar 21,43 % (3 pasien), Jumlah Pelayanan Sosial sebasar 50 % (1 kali), mengurangi Jumlah Dokter sebesar 6,67 % (1 dokter), Jumlah Perawat sebesar 2,56 % (1 perawat), Jumlah Paramedis sebesar 4,00 % (1 paramedis), Jumlah Staff Lain sebesar 5,56 % (1 staf), Jumlah Tempat Tidur sebesar 6,36 % (6 unit), Sedangkan untuk Jumlah Pasien Penyakit Kandungan dan Kebidanan dan Jumlah Pasien Penyakit Jantung tidak dilakukan perbaikan sehingga tidak ada peningkatan berarti.

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis (DEA), multi input dan multi output, efisiensi relatif IRNA RSUD.

Comments :

0 komentar to “Data Envelopment Analysis (DEA), multi input dan multi output, efisiensi relatif IRNA RSUD”

Post a Comment